Urbanisasi
Urbanisasi atau migrasi masyarakat dari desa ke kota juga berdampak pada penurunan permintaan dan produksi jajanan tradisional. Di perkotaan, masyarakat cenderung lebih terpapar dengan makanan dan gaya hidup modern.
Kurangnya Promosi
Banyak jajanan tradisional tidak mendapatkan promosi yang cukup luas, sehingga kurang dikenal oleh masyarakat luas. Akibatnya, minat konsumen terhadap jajanan tersebut berkurang.
Meskipun jajanan tradisional mulai langka, upaya untuk melestarikan dan mempromosikan kuliner tradisional sangat penting.
Melestarikan jajanan tradisional tidak hanya membantu menjaga warisan budaya dan kuliner Indonesia, tetapi juga memberikan kesempatan bagi pelaku usaha untuk tetap menghidupkan dan mengembangkan bisnis kuliner tradisional dengan sentuhan kreatif yang sesuai dengan selera masa kini.
Berikut beberapa contoh jajanan tradisional yang kini jarang dijumpai
1. Kue Lumpur
Kue Lumpur adalah kue tradisional yang terbuat dari campuran tepung terigu, santan, gula, telur, dan kelapa parut.
Kue ini dipanggang dalam cetakan khusus hingga matang. Dulunya, Kue Lumpur sering ditemui di pasar tradisional, namun sekarang jarang dijumpai karena maraknya kue modern dan makanan instan.
2. Kue Jongkong
Kue Jongkong terbuat dari ketan yang dicampur dengan gula merah dan kelapa parut, kemudian dibentuk seperti cangkir atau jongkong kecil.
BACA JUGA:Inilah Ide Bisnis Kuliner Nasi Cokot Yang Viral, Anda Wajib Coba. Dijamin Antigagal
Kue ini memiliki cita rasa manis dan tekstur yang kenyal. Saat ini, Kue Jongkong sudah jarang ditemui karena proses pembuatannya yang memakan waktu dan kesulitan dalam menemukan bahan baku berkualitas.
3. Rangi Cake
Rangi Cake atau Kue Rangi adalah kue tradisional berbentuk seperti bulan sabit yang terbuat dari tepung terigu, telur, dan gula.