BANDUNG, DISWAYJATENG ---Pemerintah Kabupaten Indramayu menyuarakan pentingnya peran perempuan dalam pembangunan.
Dalam rangkaian peringatan Hari Kependudukan Dunia 2023 yang jatuh pada 11 Juli itu, Pemkab Indramayu juga menggarisbawahi kesetaraan gender menjadi salah satu kunci menuju kemajuan pembangunan yang berkeadilan.
BACA JUGA:Kepala BKKBN Ajak Keluarga Cegah Stunting Melalui Refocusing Keuangan Rumah Tangga
Hal itu dikatakan Bupati Indramayu Nina Agustina, SH MH, CRA pada peringatan Hari Kependudukan Dunia Tahun 2023, Kamis (21/7/2023), di Lapangan Karangampel, Desa Benda, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu (Jawa Barat).
Acara ini dihadiri Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN, Dr. Bonivasius Prasetya
Ichtiarto, S.Si, M.Eng, dengan mengangkat tema lokal "Dengarkan Aspirasi Perempuan & Anak Perempuan". Dihadiri juga jajaran BKKBN, Forum GenRe Kabupaten Indramayu, dan para kader KB.
Dalam memajukan peran perempuan, Bupati mengatakan pemerintahannya membidik empat sektor utama dalam program pemberdayaan perempuan.
Keempat sektor itu adalah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan dan pencegahan kekerasan terhadap perempuan. "Langkah strategis disiapkan untuk mengatasi isu pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender. Ini sekaligus untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's), utamanya Tujuan kelima, yakni kesetaraan gender.
BACA JUGA:Mobil Unit Penerangan BKKBN Wujudkan Kehadiran Negara di Masyarakat
Dalam paparannya, Bupati membeberkan bahwa di bidang pendidikan, capaian rata-rata lama sekolah anak Kabupaten Indramayu pada 2022 untuk perempuan masih rendah, hanya tamatan SD atau kelas 1 SMP.
Adapun upaya yang dilakukan pemkab untuk menaikkan rata-rata lama sekolah di antaranya dengan menggenjot program kejar paket (Jaket). Program Jaket ini merupakan 1 dari 10 program unggulan Bupati Indramayu. Melalui program ini, warga yang putus sekolah bisa melanjutkan pendidikan secara gratis.
Di bidang kesehatan, pada 2020 Kabupten Indramayu berhasil menurunkan kasus kematian ibu menjadi 38 kasus dengan angka kematian yang dilaporkan sebesar 126,44 persen.
BACA JUGA:Kepala BKKBN: Masyarakat Jadi Kuat Saat Perempuan dan Anak Diberdayakan
Beberapa upaya penurunan kematian ibu, bayi dan balita yang telah dilakukan antara lain melalui pelayanan kesehatan yang diprioritaskan pada pelayanan promotif dan preventif. Namun juga tetap melakukan pelayanan kuratif dan rehabilitatif.
Bupati mengatakan, tahun 2021 Indramayu berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 29,19 persen menjadi 14,4 persen di 2022. (SSGI 2022)