Mengonsumsi alkohol dalam jangka panjang dan berlebihan dapat menyebabkan luka pada dinding lambung, yang terkenal sebagai ulkus peptikum. Ulkus peptikum dapat menyebabkan nyeri ulu hati, mual, muntah, dan kadang-kadang perdarahan internal.
Alkohol dapat melemahkan katup antara kerongkongan dan lambung, yang disebut sfingter esofagus bagian bawah. Sehingga hal ini dapat memungkinkan asam lambung naik kembali ke kerongkongan, menyebabkan gejala refluks asam seperti sensasi terbakar di dada (heartburn) dan gangguan tidur.
Alkohol dapat merusak lapisan usus halus yang bertanggung jawab untuk penyerapan nutrisi. Jika penyerapan nutrisi terganggu, dapat terjadi kekurangan vitamin dan mineral yang penting bagi kesehatan tubuh.
BACA JUGA:Bisa Dicoba, Tiga Makanan Sehat untuk Turunkan Asam Lambung
Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat memiliki dampak yang merusak pada organ tubuh. Lambung, Hati, pankreas, dan otak adalah organ-organ yang paling rentan terhadap kerusakan akibat alkohol.
Konsistensi dalam mengonsumsi alkohol dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada organ-organ ini.
Penting untuk menyadari bahaya alkohol dan membatasi konsumsi alkohol secara bijaksana. Konsultasikan dengan profesional kesehatan jika Anda atau orang terdekat mengalami masalah terkait alkohol untuk mendapatkan bantuan dan perawatan yang sesuai. (*)