BREBES, DISWAYJATENG.ID - Pemerintah Kabupaten Brebes dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat mendorong penambahan kuota haji untuk Kabupaten Brebes.
Sebab, banyaknya jumlah penduduk dan antusiasme mendaftar haji dengan daftar tunggu 32 tahun patut menjadi pertimbangan. Terlebih, jumlah penduduk mencapai hampir 2 juta jiwa maka butuh penyesuaian.
Diketahui, tahun 2023 ini Kabupaten Brebes hanya mendapatkan kuota sekitar 825 calon jamaah haji.
"Usulan kami, kuota haji Brebes minimal 1.500 hingga 2000 jamaah. Alasannya, agar perwakilan calhaj bisa mewakili banyaknya warga yang mendaftar tiap tahunnya," ungkap Pj Bupati Brebes Urip Sihabudin di sela pelepasan calon jamaah haji di Gedung Islamic Centre, kemarin (2/6).
BACA JUGA:825 Calon Jamaah Haji Brebes Berangkat, Tiga Calhaj Batal ke Tanah Suci
Pihaknya mengaku akan terus menyampaikan usulan.baik Kantor Kemenag Brebes hingga ke pusat agar Kabupaten Brebes mendapat prioritas penambahan kuota haji. Dengan begitu, daftar tunggu pemberangkatan haji tidak terlalu lama hingga 32 tahun.
BACA JUGA:3 Calon Haji Jateng Meninggal di Tanah Suci, 5 Orang Masih Tertahan di Donohudan Solo
"Paling tidak, realisasi usulan penambahan kuota haji Brebes bisa dimulai 2024 mendatang. Sehingga, semakin banyak warga berangkat khususnya lansia yang sudah lama mendaftar dan menunggu lama," ujarnya.
Hal senada, disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Brebes Tri Murdiningsih. Menurutnya, penambahan kuota haji bagi masyarakat Brebes menjadi solusi konkret. Mengingat, daftar tunggu pemberangkatan haji dinilai terlalu lama dan bertolak belakang dengan jumlah pendaftar.
"Kami sangat mendukung usulan Pj Bupati terkait penambahan kuota haji, namun tentu harus diimbangi dengan peningkatan kualitas layanan dan pendampingan kesehatannya," terangnya.
Sementara itu, Plt Kepala Kantor Kemenag Brebes Madsholeh menambahkan, merespon usulan Pj Bupati terkait penambahan kuota haji khusus Kabupaten Brebes. Sebenarnya, usulan serupa hampir terjadi di semua daerah seluruh Indonesia. Namun, implementasi Sistem Komputerisasi Haji sudah terintegrasi secara otomatis.
"Sehingga, semua pendaftar yang memesan kursi (porsi-red) terus bertambah karena sistemnya akumulatif. Tapi, jika penambahan kuota masuk ke Siskohat tentu kami di daerah pasti lebih mudah menyesuaikan porsinya," tandasnya.