BREBES, DISWAYJATENG.ID - Pemanfaatan lahan Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Kalijurang dan Kaliwlingi, membuat persoalan sampah Kabupaten Brebes belum teratasi. Sebab, dua TPA tersebut sudah melebihi kapasitas daya tampung (overload-red) sehingga mendesak pembuatan TPA baru.
Hal tersebut, diungkapkan Penjabat Bupati Brebes Urip Sihabudin. Bahkan, idealnya Brebes minimal harus memiliki enam TPA untuk mengatasi masalah sampah.
"Menanggapi belum optimalnya penanganan sampah, disebabkan sejumlah faktor. Termasuk, menjamurnya TPS liar perkotaan harus menjadi perhatian khusus," ungkapnya kepada awak media.
Sederet kendala penanganan sampah, lanjut Urip, dipicu habisnya daya tampung TPA Kaliwlingi dan Kalijurang. Kemudian, masih terbatasnya armada untuk mengangkut sampah dari semua titik TPS ke TPA. Selain itu, terpangkasnya anggaran pengelolaan sampah sejak 2021 hingga 2023 ini makin menambah kendala.
"Dari seluruh faktor tersebut, perlahan akan dibenahi pengelolaan sampahnya. Pertama, optimalisasi armada pengangkut sampah dan pengadaan TPA baru," jelasnya.
Urip Sihabudin menuturkan, menindaklanjuti proses awal overloadny dua TPA di Brebes. Pihaknya mengaku, mulai mematangkan pembuatan TPA Kubangsari di Kecamatan Ketanggungan. Sebab, kebutuhan TPA baru akan menambah daya tampung sampah di wilayah barat. Terlebih, sepanjang jalan pantura masih banyak ditemukan sejumlah TPS liar.
"Sambil terus berkoordinasi terkait pematangan TPA baru, kami juga mengajak masyarakat agar lebih disiplin dan tidak membuang sampah sembarangan," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Fraksi Pan-Demokrat DPRD Brebes Heri Fitriansyah menambahkan, pihaknya mengaku kecewa atas kinerja Pemkab Brebes dalam mengatasi masalah sampah. Sebab, janji menambah TPA baru sudah ada sejak 2009 namun hingga kini nihil tindakan. Sedangkan, dua TPA sudah makin Overload hingga banyak muncul TPS liar di sepanjang jalan perkotaan.