Pembunuh ASN Bapenda Kota Semarang Belum Terungkap, Istri Iwan Boedi Menangis Memohon ke Jokowi hingga Kapolri

Kamis 27-10-2022,08:17 WIB
Reporter : Ismail Fuad
Editor : Ismail Fuad

SEMARANG, (DiswayJateng.id)- Kasus pembunuhan ASN Bapenda Kota Semarang, Iwan Boedi masih belum terungkap.

Sudah 52 hari sejak mayat Iwan Boedi ditemukan terbakar bersama motornya di kawasan pantai Marina Semarang pada 8 September 2022 lalu, kasusnya seperti bureng.

BACA JUGA:Pelaku Pembunuhan PNS Bapenda Kota Semarang Orang Terlatih, 3 Anggota TNI Diperiksa

Lama tak ada kejelasan, membuat keluarga yang ditinggalkan belum merasa tenang.

Untuk itu, istri almarhum Iwan Boedi, Theresiana Onne (49), memohon kepada Presiden Joko Widodo, Panglima TNI, dan Kapolri untuk memberikan rasa keadilan terhadap suaminya yang sampai hari ini belum menemukan titik terang siapa pelakunya.

BACA JUGA:PNS Bapenda Semarang yang Terbunuh Saksi Kasus Korupsi, Polisi Sebut Belum Tentu Itu Jadi Motifnya

Saat mendatangi tempat kejadian perkara di kawasan Marina, Rabu (26/10), Theresia Onne yang didampingi kuasa hukumnya Yunanto Adi S mengaku keluarga masih belum mendapat informasi terkait pelaku pembunuhan Iwan Boedi.

"Di hari ke 52 ini, saya beserta keluarga berharap kepada Presiden, Panglima (TNI), dan Kapolri untuk membantu mengungkap kasus ini. Saya melihat ada banyak kendala yang membuat kasus ini sampai sekarang tidak menemui titik terang," ucap Theresa Onne saat mengunjungi TKP bersama ketiga anaknya, dikutip dari RMOLJateng, Rabu (26/10).

Onee berharap, Presiden Jokowi, Panglima TNI, dan Kapolri dapat memberi atensi terhadap kasus ini dan mengusutnya secara cepat dan tuntas. Sehingga ia bersama anak-anaknya dapat kembali melanjutkan kehidupan dengan tenang.

Di lokasi kejadian, Theresa Onne tak kuasa menahan air mata. Sambil terisak-isak, dia berharap kasus ini bisa terungkap dengan cepat.

Sementara itu, Kuasa hukum Theresa One, Yunanto Adie berharap kendala yang dihadapi pihak Kepolisian dapat diatasi. Dia meminta kepada pihak-pihak terkait dapat mendorong kasus ini segera terungkap.

"Takutnya kasusnya akan menguap dan menjadi preseden buruk nantinya, akan ada kasus yang sama menimpa orang lain," pungkasnya.

Kategori :