SLAWI (Disway Jateng) - Keseriusan Perumda Air Minum Tirta Ayu Kabupaten Tegal untuk mengembangkan jaringan perpipaan diwilayah Pantura menuai babak baru. Kali ini Bupati Tegal Umi Azizah melakukan penandatanganan kerjasama dengan Bupati Pemalang, Mukti Agung Wibowo diruang rapat bupati , Selasa ( 2/8) kemarin.
Didampingi sekda dr Widodo Joko Mulyono , MKes yang juga ketua Dewan Penasehat Perumda Air Minum Tirta Ayu, MoU dua daerah ini dilakukan dalam hal pemenuhan air bersih untuk masyarakat kabupaten Tegal dan Pemalang.
Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Ayu Kabupaten Tegal, Brahmono Weko Pujiono ST. M.Eng didampingi Direktur Operasional , Edy Sofyan menyatakan pihaknya akan segera menindaklanjuti MoU ini dengan perjanjian kerjasama yang lebih mengatur tentang hal - hal yang lebih tehnis.
" Untuk merealisasi hal tersebut, kami didukung dana dari pusat. Sesuai dengan Perpres nomor 79, tahun 2019 tentang percepatan pembangunan infrastruktur di kawasan Bregasmalang, untuk penyediaan SPAM perkotaan kita mendapatkan alokasi dana sekitar Rp 300 millar," ujarnya.
Pengembangan jalur perpipaan kawasan pantura dengan mengandalkan suplay air dari tuk Jambe Pemalang itu nantinya akan difokuskan untuk penyampungan saluran rumah di Kecamatan Surodadi dan Warureja.
" Dari kalkulasi perhitungan kami, nantinya bisa diwujudkan sekitar 6.700 sambungan rumah di dua kecamatan tersebut. Untuk persiapan masa kontruksi dijadwalkan bisa dimulai ditahun 2023 dan proyek bisa kelar secara paripurna ditahun 2024," cetusnya.
Keduanya mengakui sampai tahun ini jumlah pelanggan Perumda Tirta Ayu sudah mencsapai 49.300. Pihaknya berharap dari jajak ulang kerjasama yang sempat dilakukan Pemkab Tegal dan Pemkab Pemalang selama kurang lebih 3 kali pertemuan tersebut bisa menghasilkan hasil yang maksimal.
" Sehingga sumber air baku yang ada di tuk Jambe wilayah Moga Pemalang bisa dimanfaatkan secara bersama untuk suplai air bersih diwilayah pantura. Dari kerjasama ini nantinya kami akan fokus menggarap kebutuhan air bersih di Kecamatan Warurejo dan Surodadi melalui sistem SPAM. Setidaknya dengan dukungan dana dari APBN kita bisa mengurangi kertergantungan dari PDAB. Dan untuk sumber mata air yang kita miliki saat ini yang masih optimal digunakan antara lain di Ciawitali, Wagon, dan Suren," ungkapnya.