Merdeka Huey

Minggu 26-06-2022,00:17 WIB
Editor : Ismail F

Agus Suryono:

YANG PENTING, DAN YANG TIDAK.. Berpikir itu penting. Berbuat itu juga penting. Indro melakukan keduanya. Memikirkan pikiran orang lain itu juga tak kalah pentingnya. Sedangkan MENYAMPAIKAN pikiran kita tentang orang lain itu dibagi 2. Yang positif: menyatakan apreasinya, memuji, memberikan kritik "membangun", maupun kritik yang kritis. Kalau yang negatif, itupun juga macam-macam kategorinya. Yang mikir negatif, tetapi tidak mendalam, langsung "teriak", disebut "nyinyir". Kalau yang dominannya, mungkin disebut "gibah".. #Sst.. Itulah sebagian besar KOMEN yang beredar di Disway. Bukan komen yang "konstruktif"..

Waris Muljono:

Pak Pry, Pengkritik setia pak DIS dikasih amanah menentukan siapa komentator penerima hadiah buku dari pak DIS ini heheheh... Mengutip tulisan penutup tulisan disway pagi ini: berpikir penting, berbuat jg penting. Nah bagi pak Pry : ngritik penting, mikir jg penting. Mikir siapa komentator yg berhak dpt buku ini heheheheh Selamat bertugas pak Pry

Dewa Made Cakrabuana Aristokra:

hal yang paling mengganggu umat manusia adalah, bila "perasaan spesialnya" terganggu. saat Galileo dan Copernicus mengatakan bahwa bumi dan planet mengintari mentari, bukan bumi, masyarakat marah. Saat dokter mengidentifikasikan manusia tak beda dengan kucing dan tikus, sama-sama bangsa hewan, masyarakat cenderung mengejek. Ndak mau disama-samakan dengan simpanse. Apalagi beruk. Pingin beda. Pingin spesial. Dokter Indro sudah mengerti lebih. Konon ciri orang berpengetahuan itu toleransinya lebar. Melihat persamaan, alih-alih perbedaan. Biarpun beda spesies, beda partai, beda warna kulit, beda preferensi politik, semua punya sama: sama-sama ciptaan Sang Khalik.

Jokosp Sp:

Berpikir itu penting. Berbuat juga penting. Ihlas sebagai dasar akan jauh lebih penting.

dabaik kuy:

dr indro tdk mungkin dirangkul pemerintah ... krn kalau dr indro jd pejabat resmi. maka dr indro tdk bs di suap utk bikin kebijakan (aturan) oleh para pengusaha hitam... pengusaha hitam tdk bisa jualan alat & fasilitas kesehatan krn tdk didukung kebijakan (aturan) yg dikeluarkan pejabat resmi (dr indro)

Johannes Kitono:

African Swine Fever ( ASF ) penyakit atau demam babi yang bisa menyebabkan kematian 100 % dan pertama kali ditemukan di Kenya ( 1921 ). Di Indonesia, beberapa tahun lalu Sumatera Utara adalah daerah yang pertama kali yang dikunjungi virus ASF . Langsung menyebar kemana mana , khususnya Bali dan NTT. Peternak rugi dan banyak yang bangkrut karena Dinas Peternakan setempat tidak berdaya mengatasi ASF. Saking ganasnya banyak babi yang mati. Then,ada perusahaan Parent Stock Babi di Bali yang mencegah ASF dengan Ionic Nano Copper = cairan tembaga dalam bentuk nano. Kandang babi dan lingkungan sekitarnya disemprot dengan INC. Dan ternyata sangat ampuh. INC ini diproduksi oleh perusahaan Advanced Greentech Solution di Johor Malaysia. ( www.greentechsolution.com ). Oleh Peternak Ayam dan Babi di Malaysia dinamakan cairan Blue Magic karena warnanya memang Biru. Di Thailand namanya Profresh dan ada Lab Test dari Chulalangkorn Univ yang menyatakan cairan itu tidak berbahaya bagi binatang piaraan. Awal tahun 2019 ketika Covid mulai merambah di Wuhan. Perusahaan AGS ekspor ratusan ribu liter INC ke China dan langsung di pakai di rumah sakit PLA ( People Liberation Army ). Apakah yang dilakukan drh Indro untuk menyelamatkan 1000 ekor babi Philipina juga memakai cairan INC ? Peternakan Babi terbesar di pulau Bulan, Indonesia milik grup Salim ( 10.000 ha) juga sudah dikasih info soal INC. Bagi yang berminat dengan cairan INC silahkan hubungi langsung ke AGS di Johor, Malaysia.

Johannes Kitono:

Kuliah menjadi dokter hewan itu pasti lebih sulit daripada dokter manusia. Anatomi manusia sudah jelas dari rambut di kepala sampai jari di ujung kaki. Organ di dalam tubuh bisa di x Ray atau lihat langsung waktu autopsi.Pasti semuanya sama. Tidak mungkin alat pipisnya laki laki terletak di tangan atau kaki. Nah, kalau anatomi hewan pasti beda, misalnya antara Macan dan Buaya. Tapi nasib dan rezeki kedua profesi berbeda. Manusia ada yang bisa dan mampu membayar dokter spesialis jantung yang pasang ring.Dan tentu tidak murah. Kalau hewan seperti babi atau kuda yang sakit, nasibnya tergantung siapa pemiliknya. Mau diobati atau dibiarkan mati. Bagaimanapun kita dan dunia harus respek sama drh Indro Cahyono yang merangkap pakar virus Indonesia. Biarpun rezekinya pasti jauh beda dengan Dr Terawan. Tetapi beliau tetap konsisten mengabdikan dirinya demi virus dan keselamatan manusia.

Yulia Argentin:

Makasih pak dahlan utk tulisan ttg drh indro yg protokol rakyat, sejak saat itu saya sering mengikuti youtube beliau. Saya tidak meminta bukunya krn salah 1 pemesan buku beliau (biar bs dpt ttd basah pakdhe dan budhe) dan puji Tuhan senin kmrn bukunya sdh saya terima.

Kategori :

Terkait

Selasa 20-06-2023,05:18 WIB

Badai Berlalu

Selasa 13-06-2023,05:37 WIB

Putri Cowell

Rabu 24-05-2023,02:45 WIB

Zaytun Gantar

Jumat 23-12-2022,04:00 WIB

Omnibus Kesehatan

Kamis 08-12-2022,04:00 WIB

Arek Kesel