GROBOGAN (DiswayJateng) – Pemerintah Kabupaten Grobogan sampai berhutang hingga Rp 115 miliar ke bank demi untuk membangun daerahnya.
Dikutip dari radarkudus.co.id, dana pinjaman sebesar Rp 115 miliar itu berasal dari Bank Jateng. Bupati Sri Sumarni dengan pihak Bank Jateng sebagai pihak ketiga diwakili Imam Hanafi sebagai pimpinan cabang koordinator Bank Jateng Semarang melakukan tanda tangan perjanjian pinjaman dana di ruang kerja bupati kemarin.
Bupati Sri Sumarni mengatakan jika rencananya dana pinjaman akan digunakan untuk membangun 37 titik jalan yang tersebar di 19 kecamatan se-Kabupaten Grobogan.
”Ini pinjaman (dari Bank Jateng) sudah kami ajukan sekarang, sehingga setelah masa kontrak mendapatkan pemenang, langsung dimulai pembangunan jalannya,” kata Bupati Grobogan Sri Sumarni didampingi Sekda Sumarsono kemarin.
Dikatakan, adanya bantuan pembangunan jalan dari Bank Jateng ini, bisa menambah jalan baik di Kota Swike. Target pembangunan infrastruktur jalan kabupaten sampai tahun ini mencapai 84,5 persen. Jumlah itu, ada kenaikan 5,3 persen dibandingkan tahun lalu yang sudah mencapai 79,82 persen jalan baik. Jika diukur panjang jalan baik bertambah 48 kilometer.
”Kalau jalan kabupaten jadi bagus, maka semua akses lebih mudah. Imbasnya perekenonomian meningkat,” harapnya.
Pinjaman dana ke Bank Jateng ini, menggunakan bunga rendah. Dengan begitu, tidak memberatkan APBD Grobogan untuk mengangsur setiap bulan. Pelunasannya selama tiga tahun atau hingga 2024 (sampai periode bupati dan wakil bupati Grobogan usai).
Sekretaris Dinas PUPR Grobogan Wahyu Tri Darmawanto mengatakan, pinjaman dana ke pihak ketiga tidak hanya dilakukan pada tahun ini. Sebelumnya, pada 2017 lalu Pemkab Grobogan juga mengajukan pinjaman dana ke pihak ketiga senilai Rp 200 miliar. Dana itu, juga digunakan pembangunan infrastruktur jalan.