SEMARANG (DiswayJateng) Warga asal Jateng yang merantau di Jabodetabek, ada kabar gembira nih. Pemprov Jateng menyiapkan mudik gratis pada Lebaran tahun ini.
"Tahun ini ada mudik gratis. Pemprov Jateng menyiapkan tapi hanya sedikit sekali bisnya,” kata Ganjar, usai memimpin Rapat Umum Pemegang Saham PT Jamkrida Jateng dan BPR BKK Jateng di Ruang Rapat Kantor Pemprov Jateng, Senin (11/4).
Dikatakan, setelah dua tahun ditiadakan akibat pandemi Covid-19, kata dia, tahun ini pihaknya telah menyiapkan kegiatan mudik gratis dengan APBD yang terbatas.
Dia mengingatkan kepala daerah agar menyiapkan pula mudik gratis dan menggandeng pihak-pihak terkait. Sehingga harapannya, kerinduan berkumpul keluarga setelah dua tahun bisa terobati.
“Yuk sodara-sodara kita yang mau mudik kita antarkan mereka ke tempat masing-masing yuk. Kita bantu mereka yuk, sehingga mereka akan bisa kembali selamat nyaman,” ujarnya.
Menurut Ganjar, mudik gratis tak hanya akan membangun suasana spiritualitas dan mempererat hubungan relasi keluarga di suasana lebaran saja. Di sisi lain, ekonominya akan bergerak.
Dikatakan, aturan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) juga jelas, yakni terkait tunjangan hari raya (THR) yang harus segera dicairkan oleh perusahaan.
“Sehingga momentum mudik itu juga menjadi pengungkit ekonomi. Nah saya ajak para bupati wali kota juga yuk kita openi, kita perhatikan warga kita diperantauan yang hendak mudik sambil menjaga prokes. Ini (mudik) permintaannya agak banyak, mungkin sudah kangen ya udah dua tahun,” tandas Ganjar.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memperbolehkan masyarakat Indonesia yang ingin mudik ke kampung halaman pada momen libur Hari Raya Idulfitri 1443 H tahun ini. Ini kali pertama mudik diizinkan kembali setelah 2 tahun dilarang pemerintah akibat pandemi Covid-19.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan akan ada 85 juta pemudik yang menjadi bagian dari arus mudik Lebaran 2022. Sebanyak 10 persen di antaranya diperkirakan akan memilih kereta api sebagai moda transportasi.
Dari 85 juta yang melakukan perjalanan mudik, hampir 10 persen atau sekitar 7,66 juta pemudik akan menggunakan kereta api. Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan 2019 lalu sebelum pandemi Covid-19, yang hanya mencapai 6,85 juta pemudik.