Semen Gresik Juara BCOMSS Setelah Sukses Kelola Ekonomi Sirkular

Jumat 08-04-2022,19:20 WIB
Editor : Gabrielsmg

Rembang (DiswayJateng) Keberhasilan Semen Gresik dalam program harmonisasi integrated farming (pertanian terpadu) dengan memberdayakan 311 petani lokal dan pelibatan BUMDes mengelola 39 hektare kawasan lahan agar memiliki nilai sosial ekonomi tinggi, menuai penghargaan. 

Perusahaan semen itu meraih penghargaan BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit (BCOMSS) 2022 dari Kementerian BUMN, sebagai juara kedua kategori Community Involvement and Development (pelibatan dan pengembangan masyarakat) Bidang Lingkungan.

"Selain membangun perkebunan berbasis komoditas hortikultura, program Corporate Social Responsibility (CSR) PTSG berupa pertanian terpadu diwujudkan melalui pendirian Edupark dengan pendekatan model ekonomi sirkular," ujar Senior Manajer Komunikasi dan CSR PTSG Dharma Sunyata, Jumat (8/4/2022).

Dharma mengungkapkan, sejak diresmikan pemanfaatannya Februari 2020, Edupark yang berlokasi di Desa Kajar, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang turut menggenjot kesejahteraan bagi masyarakat di wilayah operasional pabrik. 

Lanjut Dharma, Edupark yang mengembangkan Perkebunan, Pertanian, Perikanan dan Peternakan Terpadu (P4T) Semen Gresik adalah upaya inovatif model ekonomi sirkular dengan optimalisasi utilitas sumber daya, menjaga kelestarian lingkungan dan penciptaan lapangan kerja baru. 

''Edupark adalah aktivitas yang menekankan penguatan kapasitas dan kemandirian masyarakat. Ini selaras visi korporasi yaitu menciptakan kinerja excellence bersama stakeholder dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan,'' kata Dharma dalam siaran persnya.

Ditandaskan Dharma, Edupark adalah bukti komitmen perusahaan dalam pelibatan masyarakat dalam setiap siklus kegiatan perusahaan, serta meminimalisasi dampak lingkungan akibat pertumbuhan ekonomi. Di lahan yang dulunya gersang tersebut, Edupark hadir sebagai sarana transfer pengetahuan dari para ahli untuk menggerakkan petani dan peternak melakukan transformasi usaha.

''Di Edupark, petani bisa belajar langsung budidaya sayur mayur dengan menggunakan sistem hidroponik dan pupuk organik, beternak sapi, domba, ayam petelur, burung puyuh, budidaya ikan lele dan jamur tiram serta pembuatan pupuk organik dan biogas dari kotoran hewan,'' tambahnya.

Tags :
Kategori :

Terkait