Kontingen Jepara Wakili Bumi Kartini di Ajang Kemah Internasional Pandu Ma’arif NU

JEPARA, diswayjateng.com - Kontingen Pramuka Ma'arif NU Jepara diberangkatkan dalam ajang Kemah Internasional Pandu Ma’arif NU 2025. Agenda ini diikuti Kontingen dari berbagai daerah di Indonesia, serta sejumlah negara sahabat.

Keberangkatan kontingen Bumi Kartini ke Bumi Perkemahan Puskepram Candra Birawa, Karanggeneng, Gunung Pati, Kota Semarang, dilepas oleh Wakil Bupati Jepara, Muhammad Ibnu Hajar.

Agenda bertempat di Bumi Perkemahan Puskepram Candra Birawa, Karanggeneng, Gunung Pati Kota Semarang, berlangsung pada 15–19 Desember 2025. 

Ketua Panitia, M. Saifur Rohman menyampaikan, kegiatan kemah internasional merupakan wahana pembinaan karakter bagi generasi muda. 

"Dengan mengusung nilai kemanusiaan, solidaritas, dan kepedulian global, kegiatan perkemahan dirancang untuk membentuk jiwa kepemimpinan, ketangguhan, dan kemampuan beradaptasi peserta," ujar Rohman. 

Kegiatan tersebut mencakup pelatihan, penguatan lifeskill, diskusi kebangsaan, serta aksi sosial yang menanamkan semangat perdamaian dan persaudaraan lintas negara.

"Agenda ini diharapkan mampu membentuk generasi muda yang tidak hanya memiliki kapasitas lokal, tetapi juga wawasan dan kontribusi pada isu-isu global," terangnya. 
Kontingen Pramuka Ma'arif NU Jepara diberangkatkan dalam Kemah Internasional Pandu Ma’arif NU 2025.--

Peserta Tiga Madrasah Aliyah Jepara

Untuk diketahui, kontingen Jepara tahun ini berasal dari tiga madrasah aliyah. Yakni MA Raudlatul Mubtadiin Balekambang, MA Nahdlatul Fata Petekeyan, dan MA Darul Ulum Bandung Harjo. 

Total peserta berjumlah 31 penegak, terdiri dari 2 sangga putra (16 peserta) dan 2 sangga putri (15 peserta). Adapun pendamping terdiri dari 1 pimpinan kontingen, 3 bina damping putra, dan 2 bina damping putri, sehingga total keberangkatan mencapai 37 orang.

Sementara itu, Wakil Bupati Jepara Ibnu Hajar mengapresiasi kesiapan kontingen yang akan membawa nama Jepara di kancah internasional. 

Ia menegaskan bahwa keikutsertaan ini bukan hanya aktivitas kepramukaan, tetapi juga pendidikan karakter melalui perjumpaan budaya, gagasan, dan pengalaman dari berbagai negara.

“Ini adalah kesempatan berharga bagi adik-adik semua. Bukan semata kegiatan pramuka, tetapi perjumpaan nilai kemanusiaan yang melampaui batas daerah bahkan negara,” ujarnya.

 

 

Sumber: