Fraksi PKS DPRD Kabupaten Tegal Dorong Sinergi Penanggulangan Bencana

Fraksi PKS DPRD Kabupaten Tegal Dorong Sinergi Penanggulangan Bencana

SAMBUTAN - Anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi PKS, H. Bakhrun, saat menyampaikan sambutan dalam Pertemuan dan Silaturahim FKRPB Kabupaten Tegal di Gedung Yasmin, Desa Sidaharja, Kecamatan Suradadi.Foto:Yeri Noveli/diswayjateng.id--

SLAWI, diswayjateng.id — Kabupaten Tegal merupakan salah satu wilayah dengan tingkat kerawanan bencana alam yang tinggi. Hampir di seluruh wilayahnya, baik pantai utara (Pantura), kawasan tengah, maupun wilayah pegunungan, terdapat potensi bencana yang perlu mendapat perhatian serius.

‎Di wilayah pantura, seperti Kecamatan Suradadi, Warureja, dan Kramat, banjir dan rob menjadi ancaman rutin tiap musim hujan dan pasang laut. Sementara itu, kawasan tengah seperti Kecamatan Slawi, Adiwerna, Dukuhturi, hingga Margasari juga kerap dilanda banjir akibat meluapnya saluran air dan buruknya drainase. Adapun kawasan atas seperti Jatinegara, Bumijawa, dan Bojong menghadapi risiko longsor, tanah bergerak, hingga banjir bandang.

‎Situasi ini menjadi sorotan dalam Pertemuan dan Silaturahim Forum Komunitas Relawan Penanggulangan Bencana (FKRPB) Kabupaten Tegal, yang diselenggarakan di Gedung Yasmin, Desa Sidaharja, Kecamatan Suradadi.

‎Pertemuan dihadiri oleh Anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) H Bakhrun. Hadir pula Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tegal, Kabid Kedaruratan M Nursidik, Kabid Pencegahan Solichin, unsur Forkopimcam Suradadi, Kapolsek AKP Novelly, Danramil Kapten Kiswandi, Pembina FKRPB serta puluhan perwakilan relawan dari berbagai desa.

BACA JUGA:Fraksi PKS DPRD Kabupaten Tegal Soroti Transparansi Prioritas Anggaran dalam Nota Keuangan Perubahan APBD 2025

BACA JUGA:Fraksi PKS DPRD Kabupaten Tegal Didatangi Inorga Kormi, Ada Apa?

‎Dalam sambutannya, Bakhrun menyampaikan apresiasi atas dedikasi para relawan dalam membantu masyarakat terdampak bencana, termasuk di Desa Sidaharja yang hampir setiap tahun mengalami banjir.

‎“Pertemuan seperti ini harus menjadi ruang diskusi yang bermanfaat, melahirkan ide dan gagasan segar, memperkuat solidaritas antarrelawan, dan meneguhkan komitmen bergotong royong demi kemanusiaan,” ujarnya.

‎Ia menegaskan pentingnya membangun sinergi antara pemerintah, relawan, dan masyarakat dalam menghadapi berbagai potensi bencana. Selain itu, menurutnya, mitigasi bencana harus direncanakan secara berkelanjutan, tidak hanya pada saat terjadi bencana.

‎Pertemuan ini juga menjadi momentum konsolidasi dan koordinasi lintas sektor dalam upaya membangun kesiapsiagaan menghadapi musim penghujan yang akan datang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: