Kebakaran Kapal di Kota Tegal Jangan Lagi Berulang
PANDANGAN - Anggota DPRD Kota Tegal Susanto Agus Priyono memberikan pandangan soal kebakaran kapal ikan yang terus berulang dalam acara Podcast DPRD.Foto:K Anam S/diswayjateng.id --
TEGAL, diswayjateng.id - Kejadian kebakaran kapal ikan di Pelabuhan Pelindo Tegal maupun Pelabuhan Perikanan Niaga Tegalsari yang juga dikenal sebagai Pelabuhan Jongor seolah telah menjadi agenda tahunan. Setiap tahun, ada saja kapal yang terbakar, dan itu menimbulkan kerugian materi tidak sedikit yang harus ditanggung pemilik kapal. Agar kebakaran kapal tidak lagi berulang, dibutuhkan perhatian serius dari semua pihak.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tegal dari Daerah Pemilihan Tegal Barat Susanto Agus Priyono memandang diperlukannya langkah preventif untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran kapal di kedua pelabuhan tersebut. Salah satunya, dengan melakukan pengawasan rutin oleh Satuan Pemadam Kebakaran bersama dengan Paguyuban Nelayan Kota Tegal (PNKT).
Di samping itu, sosialisasi penggunaan alat pemadam api ringan dan penanganan kebakaran tidak kalah penting untuk terus digencarkan. Nelayan juga agar saling mengingatkan agar menghindari kebiasaan merokok di pelabuhan. Dan sebaiknya, setiap kamar kapal disediakan ember berisikan air dan karung goni. Sebab, kapal ikan memuat solar dan berbahan fiber. Sehingga, rawan terbakar.
“Kami juga mendorong Pemerintah Kota Tegal untuk menempatkan armada pemadam kebakaran di Pelabuhan Pelindo dan PPN Tegalsari,” kata Susanto saat menjadi narasumber dalam acara Podcast DPRD yang dilangsungkan di Press Room DPRD, bersama narasumber dari eksekutif, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tegal Moch Mabbrur.
BACA JUGA:Satpol PP Kota Tegal Ungkap Kendala Pemadaman Kebakaran Kapal Ikan
BACA JUGA:Kebakaran Kapal Pelabuhan Jongor Kota Tegal Bertambah 5 Lagi, Jadi 57 Kapal. Ini Kata Ganjar
Pada kesempatan ini, Susanto juga menyoroti minimnya perhatian dari Pemerintah Pusat. Nelayan Kota Tegal berkontribusi menyumbang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang sangat besar, rata-rata Rp90 miliar setiap tahun. Namun, belum mendapat imbal balik yang setimpal untuk perbaikan sarana prasarana pelabuhan. “Nelayan membutuhkan kebijakan yang membuat mereka tersenyum,” ucap Ketua Fraksi Partai Gerindra tersebut.
Kebakaran kapal yang terjadi di Kota Tegal, sesuai data yang dikantongi BPBD, yaitu sebanyak 65 kapal pada 2023, 24 kapal pada 2024, dan empat kapal hingga Juli 2025 ini, masing-masing satu kapal per kejadian. Senada Susanto, Kepala BPBD Moch Mabbrur memadang dibutuhkan langkah preventif dengan kolaborasi yang melibatkan unsur pentahelix, karena Pemerintah Kota Tegal tidak bisa sendirian.
BPBD sendiri juga sedang menyusun Kajian Risiko Bencana, yang di dalamnya mencakup kejadian kebakaran. “Kejadian kebakaran merupakan situasi darurat, sehingga instansi dari seluruh sektor harus terlibat. Kolaborasi tiada henti diperlukan agar kejadian kebakaran tidak berulang,” ucap Mabbrur dalam acara Podcast DPRD yang dibawakan oleh pembawa acara Elok Melati itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: