Pemprov Jateng Anggarkan Miliaran Rupiah untuk Beasiswa

Pemprov Jateng Anggarkan Miliaran Rupiah untuk Beasiswa

PENDIDIKAN - Miliaran rupiah disiapkan Pemprov Jateng untuk beasiswa.Foto: Istimewa --

Dalam acara itu, Ahmad Luthfi mengajak 101 lulusan SMA Unggulan CT Arsa Foundation Sukoharjo untuk tidak takut bermimpi besar. 

“Saya anak petani, dulu telur satu dibagi enam. Tapi saya bisa jadi gubernur. Kalian pasti bisa lebih dari saya,” ucapnya. 

BACA JUGA:Pemprov Jateng Bangunkan Rumah Apung untuk Warga Terdampak Rob Demak

BACA JUGA:Pemprov Jateng Bantu Korban Banjir Rob di Demak: Layanan Kesehatan Gratis hingga Distribusi Sembako

Luthfi hadir menyaksikan langsung pelepasan 101 siswa dari berbagai daerah di Jateng, DIY, dan Madiun Raya. Semuanya berasal dari keluarga kurang mampu desil 1. Namun prestasi mereka membanggakan: 85 diterima di perguruan tinggi negeri terbaik, 7 di perguruan tinggi luar negeri, 7 di perguruan tinggi swasta ternama, dan 2 di politeknik.

“Ini adalah bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah provinsi, pemerintah daerah, dan masyarakat. Kita berupaya memangkas kemiskinan dari sektor pendidikan,” ujar Luthfi.

Ia menekankan tidak semua orang mampu mengubah garis kemiskinan begitu saja. Namun melalui pembiayaan dan pemberian beasiswa, anak-anak dari keluarga prasejahtera kini bisa mengakses pendidikan bermutu dan menunjukkan prestasi.

Salah satu siswa, Esa dari Purworejo, anak tunggal dari ibu single parent, telah diterima di IPB jurusan Proteksi Tanaman.

BACA JUGA:Atasi Banjir Rob Sayung Demak, Pemprov Jateng Perbanyak Pompa

BACA JUGA:Pemprov Jateng Kerahkan Pompa dan Kapal Fiber Atasi Rob di Sayung Demak

“Sekarang sedang proses daftar KIP biar bisa lanjut kuliah dengan beasiswa,” katanya.

Sementara Daffa Aziz Firmansyah dari Cilacap, paling mencuri perhatian. Lantatan anak seorang petani yang kini sakit stroke, diterima di 14 kampus luar negeri, termasuk University of Sydney, Monash University dan Nanyang Technological University (NTU).

Suwarti, ibu dari Daffa, hanya bisa bersyukur. Berprofesi sebagai petani, Ia tak pernah mengira anaknya dapat terus melanjutkan pendidikan. Bahkan diterima di perguruan tinggi di luar negeri.

Ketua CT Arsa Foundation, Anita Ratnasari Tanjung, menyebut sekolah ini lahir dari semangat memutus rantai kemiskinan.

“Cikal bakal kami dari tsunami. Kami menyekolahkan anak-anak Aceh dan Medan. Tahun 2010 kami mulai dirikan sekolah. Sekarang sudah 147 sekolah dan masjid berdiri. CT Arsa ditunjuk sebagai percontohan sekolah rakyat,” jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: