Tanggapi Polemik Lima Hari Sekolah di Kota Tegal, Legislator PKS Erni Ratnani Serukan Jalan Tengah
BERPENDAPAT - Anggota DPRD Kota Tegal dari Fraksi PKS Erni Ratnani menyampaikan pendapat terkait wacana lima hari sekolah.Foto:K Anam S/diswayjateng.id--
TEGAL, diswayjateng.id - Wacana lima hari sekolah untuk SD dan SMP menimbulkan polemik yang kian meruncing. Wacana tersebut mendapatkan penolakan, terbaru disuarakan PCNU Kota Tegal.
Menanggapi polemik ini, Anggota DPRD Kota Tegal dari Fraksi PKS Erni Ratnani menyerukan pemerintah dan pihak terkait mencari jalan tengah, serta menekankan pentingnya mendengarkan aspirasi masyarakat.
“Kami memahami niat baik di balik wacana ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Namun, kita tidak boleh melupakan kearifan lokal dan kebutuhan masyarakat akan pendidikan agama,” kata Erni dalam keterangannya. Menurut Erni, sebelum menerapkan kebijakan, harus ada kajian lebih mendalam yang juga mempertimbangkan dampak sosial dan budaya, bukan hanya akademik.
Legislator dari Daerah Pemilihan Tegal Barat ini mengemukakan, jalan tengah yang bisa diambil misalnya berupa penyesuaian kurikulum madrasah diniyah, atau bahkan pencarian model pembelajaran baru yang tetap mengakomodasi pendidikan agama di tengah jadwal sekolah yang padat.
BACA JUGA:Polemik Lima Hari Sekolah SD dan SMP di Kota Tegal Kian Meruncing
BACA JUGA:FKDT Kota Tegal Desak Sosialisasi Lima Hari Sekolah untuk SD dan SMP segera Dihentikan
Selain itu, dapat terlebih dulu melihat daerah lain yang sukses menerapkan lima hari sekolah tanpa mengorbankan pendidikan agama.
“Ini bukan soal menolak inovasi, tapi mencari solusi terbaik yang inklusif untuk semua,” sebut Erni.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
