Bertahun-tahun Tidak Beroperasi, Kemenag Grobogan Ajukan Penutupan Dua Madrasah Tsanawiyah

Suasana salah satu Madrasah Tsanawiyah yang diajukan oleh Kemenag Grobogan untuk ditutup karena sudah lama tidak berjalan. (Istimewa)--
GROBOGAN, diswayjateng.id - Karena sudah bertahun-tahun tidak beroperasi, Kementerian Agama (Kemenag) Grobogan mengajukan penutupan dua madrasah tingkat pertama, yaitu MTs al-Hikmah Pulokulon dan MTs al-Falah Gubug.
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Penmad) Kemenag Grobogan, Agpit Mujiyantari, menyampaikan, keduanya masih tercatat dalam sistem Education Management Information System (EMIS). Penutupan kedua madrasah itu merupakan bagian dari upaya pembersihan data agar EMIS mencerminkan kondisi di lapangan.
“Kami sudah survei langsung, memang sudah tidak beroperasi sangat lama. Karena belum ada SK penutupan dari Kanwil, madrasah tersebut pun masih tercatat aktif di EMIS,” ungkapnya.
Agpit menjelaskan, bahwa penutupan lembaga pendidikan keagamaan tidak bisa dilakukan sembarangan. Adapun prosesnya harus melalui prosedur resmi dan butuh sejumlah dokumen pendukung, seperti izin operasional, berita acara penutupan dari yayasan, serta akta notaris atau SK Kemenkumham HAM.
“Sebenarnya yang harus mengajukan penutupan itu pihak yayasan, tetapi banyak dari mereka tidak mau mengurus bahkan ada pengurus yang sudah meninggal dunia. Dokumen-dokumen itu penting seperti izin operasional juga sudah tidak ditemukan,” imbuhnya.
Agpit mengatakan, akibat dari belum ditutupnya secara resmi madrasah yang tak aktif, data EMIS menjadi tak akurat dan berpotensi mengganggu target capaian nasionalnya yang mensyaratkan validitas data mencapai 100 persen. Bahkan bisa berdampak pada penilaian dari pusat, dan Kanwil bisa memberikan teguran.
"Berdasarkan data EMIS, kini ada 406 madrasah yang masih tercatat aktif di Grobogan. Jumlah tersebut terdiri dari 127 RA, 122 MI, 107 MTs, dan 50 MA. Tapi, tak semua aktif secara operasional," jelasnya.
Agpit menambahkan pihaknya akan melakukan pembersihan data EMIS secara bertahap. Seusai pengajuan kedua madrasah itu, berikutnya akan dilanjutkan proses penutupan dua madrasah lain yang juga sudah tidak aktif sejak lama.
"Sebelumnya pada tahun 2023, sudah ada satu madrasah yang berhasil ditutup secara resmi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: