Dokter Ungkap Penyebab Gus Alam Koma 5 Hari hingga Meninggal Dunia

Dokter Bair Ginting, Sp. BS, saat konferensi pers di RS. Budi Rahayu Kota Pekalongan (6/5/2025)--Mukhtarom
PEKALONGAN, diswayjateng.id - Alamuddin Dimyati Rois (Gus Alam) anggota DPR RI Fraksi PKB, anggota Komisi XI, dinyatakan meninggal dunia pada hari Selasa, 6 Mei 2025, pukul 05.45 di Rumah Sakit Budi Rahayu Kota PEKALONGAN.
Mobil yang ditumpangi rombongan Gus Alam terlibat kecelakaan tragis di tol Pemalang-Batang pada Jumat 2 Mei 2025, sekitar pukul 02.30 dini hari, dua orang tewas di tempat kejadian, sementara sopir dan Gus Alam luka berat dan dilarikan ke rumah sakit.
Bair Ginting, dokter spesialis bedah syaraf yang menangani Gus Alam menceritakan bahwa Gus Alam sejak pertama kali datang ke rumah sakit dalam kondisi koma karena mengalami cedera berat pada otak bagian kanan.
"pasien datang pada kesadaran level 5 artinya koma. Secara statistik yang ada dengan gambaran CT Scan dan kesadaran sedemikian rupa peluangnya (selamat) kecil, walau ada pasien yg bisa diselamatkan," Ungkap dokter Bair, saat konferensi pers (6/5/2025).
Kondisi parah pada bagian kepala Gus Alam membuat pihak rumah sakit harus segera melakukan operasi.
"Jam 07.30 pasien di kamar operasi, jam delapanan kita operasi kurang lebih 1,5 jam, setelah operasi pasien kita rawat di ruang icu dengan bantuan ventilator atau alat bantu pernapasan," terang Bair Ginting.
Usai menjalani operasi pada otak bagian kanan, kondisi Alamuddin Dimyati Rois tidak mengalami perubahan, bahkan semakin memburuk.
"Perkembangan hari pertama dan kedua kesadaran pasien itu diangka 5, sampai hari berikutnya terjadi perburukan menjadi 3, kemudian kita berikan informasi kepada keluarga bahwa ada penurunan kondisi ini kemungkinan akan berkembang menjadi kematian Batang otak," Imbuh dr. Bair Ginting, Sp.BS.
Dokter memberikan penjelasan kepada keluarga Gus Alam, bahwa kondisinya tidak ada perubahan dan semakin memburuk, kemungkinan untuk selamat peluangnya kecil, keluarga meminta kepada dokter untuk mengurangi tindakan resusitasi (upaya mengembalikan fungsi organ vital terutama jantung dan peredaran darah) kepada Gus Alam.
"Semalam keluarga meminta resusitasi minimal, sehingga supprot dikurangi yang tadinya jantung disupport mesin, akhirnya fungsi menurun dan jam 5.40 pasien meninggal dunia," kata Bair Ginting.
Menurut dokter, pertolongan yang diberikan kepada Alamuddin sudab maksimal dan terbaik sesuai kondisi pasien.
"Tapi dengan kondisi yang ada, tingkat kesadaran 5, ada pendarahan di otak sebelah kanan, maka secara pertimbangan medis, itu (operasi) sudah pilihan terbaik untuk usaha menyelamatkan pasien tersebut," pungkas Bair.
Jenazah Alamuddin Dimyati Rois kemudian dibawa ke rumah duka di Brangsong, Kabupaten Kendal untuk dimakamkan.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: