Kehadiran Teknologi AI, Ancaman dan Peluang bagi Dunia Perguruan Tinggi

 Kehadiran Teknologi AI, Ancaman dan Peluang bagi Dunia Perguruan Tinggi

Peserta raker LPPM Perguruan Tinggi Jateng foto bersama -arief pramono/diswayjateng.id-

KUDUS, diswayjateng.id- Perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) berdampak signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk kepada Tridarma Perguruan Tinggi. Sehingga, era AI telah membawa disrupsi besar dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan tinggi. 

Kondisi ini dikatakan Rektor Universitas Muria Kudus (UMK), Prof. DR. Darsono, saat Seminar Nasional dan Raker 2025 Forum Komunikasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Perguruan Tinggi Jawa Tengah

Mengusung tema “Transformasi Penelitian dan Pengabdian di Era AI: Strategi Perguruan tinggi”, seminar dilaksanakan dua hari di Gedung Auditorium UMK dan di hotel @Hom Kudus belum lama ini.

Darsono mengaku, perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kini menghadapi tantangan dan peluang baru dalam pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 

“Dalam konteks ini, dua aspek utama yang menjadi perhatian adalah daya tahan (resiliensi) dan daya ungkit (leverage) kegiatan penelitian dan pengabdian di tengah dinamika AI,” tutur Darsono 

Resiliensi dan leverage, sambung Darsono, adalah dua kunci penting memastikan keberlanjutan dan relevansi kegiatan penelitian dan pengabdian di era AI. 

“Perguruan tinggi perlu mengambil peran strategis dalam memanfaatkan kemajuan teknologi ini tidak hanya sebagai pengguna, tetapi juga sebagai pengembang dan pengkritik,” terangnya. 

Dengan mengintegrasikan AI secara bijak dan etis, imbuh Darsono, perguruan tinggi dapat memperkuat kontribusinya bagi pembangunan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat. 

“Implementasi yang cermat dan inklusif akan memastikan bahwa teknologi AI benar- benar menjadi alat pemberdayaan, bukan sumber ketimpangan baru,” tukas Darsono. 

Sementara itu, perwakilan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek), Luthfi Ilham Ramdani mengungkapkan, disrupsi kecerdasan buatan merujuk pada dampak signifikan dan transformatif yang ditimbulkan oleh teknologi AI terhadap berbagai aspek kehidupan manusia.

“Termasuk cara kita bekerja, belajar, berinovasi, berinteraksi, hingga menjalankan bisnis dan pemerintahan. AI tidak hanya menciptakan efisiensi, tetapi juga mengguncang tatanan lama dan menggantinya dengan sistem baru berbasis otomatisasi, prediksi cerdas, dan pembelajaran mesin,” pungkasnya. 

Usai seminar, acara dilanjutkan rapat kerja kebijakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi. Salah satunya pembahasan skema hibah penelitian dan pengabdian, klasterisasi, kedaireka dan lainnya. 

Para peserta raker yang hadir yakni seluruh Ketua LPPM, LEMLIT, LPM  Anggota FORKOM LPPM PT Jawa Tengah sebanyak 95 peserta. Hasil rapat kerja FORKOM LPPM ini menjadi kajian bagi pengembangan penelitian dan pengabdian masyarakat. Serta memberikan solusi dunia pendidikan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan bangsa Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: