RSUD Batang Terbelit Utang Obat Rp15 Miliar, Bupati M Faiz Kurniawan Bakal Audit Total

RSUD Batang Terbelit Utang Obat Rp15 Miliar, Bupati M Faiz Kurniawan Bakal Audit Total

Bupati Batang M Faiz Kurniawan saat Upacara Hari Jadi Batang ke 59--IST

Tak cukup dengan audit dan evaluasi, Faiz juga berencana melakukan inspeksi mendadak.

Namun, ia melontarkan pesan setengah bercanda agar rencana tersebut tidak sampai diketahui pihak rumah sakit.

“Kalau sidak jangan dibocorin, nanti nggak jadi sidak,” katanya sembari tersenyum.

Ini menjadi sinyal kuat bahwa RSUD Kalisari akan mendapat perhatian ekstra dalam waktu dekat.

Langkah-langkah tegas dari Faiz Kurniawan membuktikan bahwa pelayanan kesehatan menjadi prioritas utama dalam pembangunan Batang ke depan.

Sebelumnya, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kalisari Batang, dr. Mochammat Ali Balkhi, mengungkapkan bahwa rumah sakit tersebut memiliki utang pengadaan obat sebesar Rp15 miliar kepada penyedia obat. 

Hal ini disampaikannya saat diwawancarai di kantornya pada Rabu, 26 Februari 2025.

"Kita memang ada piutang kepada pihak penyedia obat yang nilainya mencapai Rp15 miliar. Meskipun demikian, itu tidak mempengaruhi pelayanan obat ke pasien," tutur dr. Ali Balkhi.

Ali Balkhi menjelaskan bahwa utang tersebut sudah ada sebelum dirinya menjabat sebagai direktur. Akibatnya, utang semakin menumpuk hingga jatuh tempo. 

Namun, ia berjanji akan menyelesaikannya secara bertahap dan menargetkan pelunasan pada tahun depan. 

"Semoga saja tahun depan piutang obat bisa lunas. Saat ini kebutuhan obat juga masih tercover untuk semua pasien sehingga tidak mempengaruhi pelayanan," tambahnya.

Kepala Seksi Rekam Medis dan Pengembangan Mutu RSUD Kalisari Batang, dr. Feria Kurniawati, M.Kes., menekankan bahwa sebagai rumah sakit daerah, RSUD Kalisari tidak hanya berorientasi profit, tetapi juga memiliki fungsi sosial. 

"Misalnya, ada pasien yang seharusnya hanya dirawat lima hari, tapi karena kondisi tertentu, dia masih harus mendapatkan perawatan lebih lama. Kita tidak bisa langsung memulangkan pasien seperti itu," jelasnya.

Menurutnya, kebutuhan obat di rumah sakit sangat tinggi, terutama bagi pasien yang menjalani perawatan dalam jangka waktu lama. 

Situasi ini kerap menjadi kendala dalam menyeimbangkan antara pemasukan dan pengeluaran rumah sakit. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: