Sadis! Ponirah Meninggal Dibunuh Keponakan

DIAMANKAN - Pelaku pembunuh Ponirah diringkus jajaran Polsek Bumijawa.Foto: Hermas Purwadi/diswayjateng.id--
SLAWI, diswayjateng.id - Suasana Ramadan hari ketiga ternoda dengan aksi pembunuhan yang terjadi di Pedukuhan Siketi, Desa Dukuh Benda, Kecamatan Bumjawa, Kabupaten Tegal. Insiden berdarah tersebut terjadi pada Senin 3 Maret 2025 sekitar pukul 16.00 WIB. Insiden berdarah kali ini terjadi ditengah guyuran hujan yang terjadi di lokasi kejadian.
Wanita paruh baya yang teridentifikasi bernama Ponirah, 45, meninggal dibacok golok oleh sepupunya sendiri. Pelaku teridentifikasi berbaa Khomarul Hadi alias Komar, 41. Tebasan golok yang diarahkan pelaku di bagian tubuh dan leher , membuat nyawa korban tidak terselamatkan.
Kapolres Tegal AKBP Andi M Indra Waspada Amirullah SH SIK MSi melalui Kapolsek Bumijawa Iptu Imam Agus F SH menyataan, dari informasi yang berhasil dihimpun dalam olah TKP.
Peristiwa tragis itu terjadi saat korban tengah berjalan kaki ke rumah orang tuanya yang bersebelahan dengan rumah pelaku.
BACA JUGA:Kasat Reskrim Polres Tegal Pimpin Pantauan Harga
BACA JUGA:Gandeng BEM dan OKP, Polres Tegal Gelar Bakti Sosial Polri Presisi
Saat di depan rumah pelaku, tiba-tiba pelaku melemparkan golok ke arah korban, namun meleset. Korban pun ketakutan berlari menyelamatkan diri. Namun pelaku mengejar sambil membawa golok yang sempat dilemparkan ke korban.
"Naas, korban terjatuh dan langsung dibacok secara membabi buta. Korban pun seketika meninggal bersimbah darah," ujarnya, Selasa (4/3/2025).
Selesai melamiaskan kemarahannya dengan menghabisi nyawa korban, pelaku kembali masuk ke dalam rumah. Awalnya warga serempat tidak berani menangkap pelaku, karena khawatir menjadi sasaran amukan pelaku.
Dari penuturan salah satu warga, korban mengalami depresi sejak ditinggal mati istrinya. Sebenarnya, antara korban dan pelaku ini ada petalian darah saudara, yakni sepupu.
BACA JUGA:Kapolres Tegal Apresiasi Personel Berprestasi
BACA JUGA:Satlantas Polres Tegal Bagikan Ratusan Ponggol, Serukan Edukasi Pasar Banjaran
"Pelaku mengalami depresi sejak istrinya meninggal, jadi kalau kemana-mana selalu membawa golok," jelas Taufik, Kepala Dusun setempat.
Menurut Taufik, pelaku sudah beberapa kali hendak membunuh korban dan anggota keluarga korban lainnya. Taufik sendiri tidak mengerti apa yang menjadi pemicunya. "Pemicunya tidak tahu, tapi selalu itu (korban) dan keluarganya yang menjadi sasaran," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: