Cerita Chalril Umam Jalani Program Vasektomi Diusia 48 Tahun: Siap-siap Saja Istri, Suami Ketagihan

Cerita Chalril Umam Jalani Program Vasektomi Diusia 48 Tahun: Siap-siap Saja Istri, Suami Ketagihan

BERBAGI PENGALAMAN : Chairil Umam warga Salatiga saat berbagi pengalamannya setelah menjalankan KB MOP atau vasektomi di Pasar Cengek, Salatiga, Rabu 26 Februari 2025. Foto : Nena Rna Basri--

SALATIGA, diswayjateng.id - Sosok Chalril Umam, warga Tingkir Tengah yang selalu digandeng Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pelindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Salatiga untuk mensosialisasikan pengalaman pribadinya saat jalani program vasektomi.

KB MOP adalah program vasektomi, sebuah metode kontrasepsi pria yang dilakukan dengan operasi pemotongan saluran sperma.

Hanya saja, KB MOP ini di Salatiga masih minim peminat karena pemahaman yang salah selama ini. Demi meluruskan pemahaman ini, Chairul Umam bersedia menyampaikan pengalaman pribadinya menjalani program vasektomi.

Ditemui di Pasar Cengek Salatiga, Chairil Umam menceritakan pemahaman yang salah diterima kaum adam selama ini. 

BACA JUGA: Pemkab Pemalang Selaraskan RPJMN dengan RPJMD dan Bahas Efisiensi Anggaran 

BACA JUGA: Peringati HPSN 2025, DLH Adakan Apel dan Edukasi Pengolahan Sampah Organik

"Vasektomi sering disalahartikan sebagai kebiri. Padahal, vasektomi adalah prosedur operasi sterilisasi permanen pada pria yang tidak ingin memiliki anak," kata Chairil Umam.

Secara pribadi, Chairil Umam sendiri menjalankan vasektomi pada usia 48 tahun. Dan saat ini, ia telah menginjak usia 53 tahun.

Di awal hendak menjalankan vasektomi, tak dipungkirinya ada gambaran-gambaran ketakukan itu. 

Namun, setelah dijalani dan difahami bahwa Vasektomi adalah prosedur pembedahan yang dilakukan dengan memotong atau mengikat vas deferens. Vas deferens adalah saluran yang membawa sperma dari testis ke penis.

BACA JUGA: Operasi Penertiban Usaha Karaoke dan Lapak Miras, Satpol PP Demak Sita 221 Botol Miras 

BACA JUGA: Serius Mengglobal, Poltek Harber Gandeng TAFE Queensland Tingkatkan Kemampuan Berbahasa Inggris

"Saya melakukan KB MOP pada usia 48 tahun. Sekarang saya sering digandeng Dinas dan Puskesmas untuk membagikan pengalaman terkait KB MOP ke tengah masyarakat," kata Chalril Umam, saat ditemui usai kunjungan Plh Wali Kota Salatiga Nina Agustin dan sejumlah Kepala Dinas.

Ia menceritakan, Vasektomi mencegah sperma bercampur dengan air mani saat pria ejakulasi sehingga tidak terjadi pembuahan.

Meski begitu, diakui Umam setelah menjalani vasektomi ia masih bisa mengalami orgasme dan ejakulasi. Bahkan, dengan penuh keyakinan Vasektomi tidak memberikan perlindungan dari infeksi menular seksual.

"Kelebihan vasektomi, siap-siap saja istri karena suami akan ketagihan (hubungan suami istri). Hubungan suami istri juga semakin harmonis," aku Umam, secara terus terang. 

BACA JUGA: Santri dan Mahasiswa Dilatih Kewirausahaan Boga dan Barista, Gus Yasin: Dorong Kemandirian Ekonomi

BACA JUGA: Merayakan Imlek, Pemkot Semarang terima 1 Ton Kue Keranjang dari Yayasan Pancaka untuk Warga Kota Semarang

Tak hanya intensitas berhubungan intim dengan istri akan semakin lebih, Umam juga mengakui stamina tubuhnya pun semakin baik.

Ia mengaku, sejak menjalankan Vasektomi ia tubuhnya jarang sakit. Atau bahkan flu pun sudah jarang.
"Data tahan tubuh atau imun saya semakin baik. Saya jarang flu apalagi sakit," imbuhnya. 



Pengalaman ini juga ia lontarkan di tengah kegiatan sosialisasi DP3APPKB Kota Salatiga di empat kecamatan di Salatiga.

Sebelumnya,  Kepala DP3APPKB Kota Salatiga Yuni Ambarawati menyebutkan tahun ini Kota Salatiga menargetkan 22 pria yang bersedia melakukan KB MOP atau Vasektomi. 

BACA JUGA: Harga Komuditas Pangan Melambung di Demak, Cabai Setan Tembus Rp100 Ribu

BACA JUGA: Muh Haris Gelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Salatiga, Tekankan Persatuan dan Cinta Tanah Air

"Tahun ini Kota baru dapat dua orang bapak-bapak yang bersedia melakukan KB MOP. Sementara, target  kita 22 orang, masih kurang 20 lagi," kata Yuni Ambarawati.

Untuk itu, Yuni Ambarawati mengharapkan bantuan para pedagang Pasar Cengek hingga pengunjung untuk bisa mensosialisasikan KB MOP ini ke lingkungan tempat tinggal hingga tingkat RT dan RW.

Ia mengungkapkan, bagi pria yang bersedia melakukan KB MOP Pemkot Salatiga memberikan reward berupa uang tunai.

"Reward untuk peserta KB pria yang mengikuti MOP di Salatiga berupa uang tunai dari APBD. Dimana, sejak tahun 2022 meningkat menjadi Rp3 juta," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: