Jeritan Pedagang Rumahan: Hari Ini Tak Dapat Gas Besok Tidak Jualan
MELAYANI : David saat melayani pembelian di Rumah Makan Padang miliknya di kawasan Argomulyo, Salatiga. Foto : Nena Rna Basri--
SALATIGA, diswayjateng.id - Jeritan pedagang kecil dan rumahan di tengah sulitnya mendapatkan gas 3 kg menyeruak ke permukaan di kota Salatiga, Selasa 3 Januari 2025.
Sudah sejak dua hari terakhir di awal bulan Februari 2025, usai pengumuman menteri BUMN bahwa gas 3kg hanya bisa didapat di pangkalan membuat para pedagang kecil UMKM dan rumahan geram.
Bagaimana tidak. Saat mencoba menghidupi kelangsungan usah rumahan, khususnya makanan siap saji, justru terkendala sulitnya mendapatkan gas3 kg yang menjadi hak masyarakat miskin (sesuai tertera di tabung melon 3 kg).
Alhasil, ketika pemerintah menginstruksikan agen dan warung tak boleh menjual membuat gas 3kg disebut-sebut langka.
BACA JUGA: Antrian Gas 3Kg Mengular di Salatiga, Imbas Aturan Baru Pemerintah
"Kalau hari ini tidak dapat gas saya besok tidak jualan," kata David, pemilik rumah makan Padang di Argomulyo, Salatiga.
Davi yang kesehariannya wajib menggunakan gas 3kg untuk kelangsungan usaha makanan siap sajinya, mengaku dua hari terakhir sulit mendapatkan bahan bakar tabung melon berwarna hijau itu.
Padahal, setiap hari David harus menyediakan minimal empat hingga lima tabung gas.
BACA JUGA: Menyamar Jadi Petugas Dinas Kebersihan Kudus, Maling Bobol Uang dan Emas Senilai 70 Juta
BACA JUGA: Sabu-sabu Mendominasi, Polres Kudus Bongkar Lima Kasus Narkoba Sepanjang Tahun 2025
Rumah makan Padang Selvi miliknya yang dikelola bersama snag istri, setidaknya setiap hari menjadi jujugan karyawan pabrik, buruh, pegawai pemerintah hingga swasta.
Hal senada diutarakan Elly. Ibu muda ini mengaku repot dengan sulitnya mendapatkan gas 3kg di Salatiga.
Warung langganannya tak lagi menjual, sejalan dengan kebijakan pemerintah melarangnya.
BACA JUGA: Kepala Sekolah di Batang Dukung Ujian Nasional, Alasannya: Untuk Alat Ukur
Pada akhirnya, bermodalkan KTP ia pun berburu gas 3kg di sejumlah pangkalan tidak semua bersedia dibeli dengan alasan demi pelanggan tetap ataupun kalah cepat dengan masyarakat lainnya yang lebih dahulu mengantri.
Sebelumnya, Anggota Komisi B DPRD Salatiga Hj. Riawan Woro Endartiningrum, SE., MM., membantah jika terjadi kelangkaan gas 3 kg di Salatiga.
BACA JUGA: KPK Dukung Keberanian Masyarakat Kudus Ungkap Korupsi
BACA JUGA: Gedung Baru Pusat Layanan Perpusda Kabupaten Pemalang Diperkirakan Dibuka 2026
Woro beranggapan, gas 3 kg saat ini sulit ditemui di Salatiga salah satunya dipicu momen besar diantaranya Natal dan Tahun Baru serta perayaan keagamaan Isra' Mi'raj dan Imlek yang terjadi libur panjang.
"Sehingga, ketika libur panjang itu Kota Salatiga sebagai daerah jujugan liburan keluarga dari berbagai daerah terjadi peningkatan permintaan akan kebutuhan gas terjadi lonjakan yang luar biasa," ujarnya.
Belum lagi, adanya 'serbuan' permintaan warga dari luar KTP Kota Salatiga. Meskipun sama-sama Warga Negara Indonesia (WNI), namun secara ketentuan Pertamina sudah ada ketetapan zona penjualan gas 3 kg.
"Aturan pemerintah terkait penyaluran gas 3 kg hanya di tingkat pangkalan sebenarnya bukan sebuah hal yang sulit untuk didapati karena di setiap Kelurahan di Salatiga tersedia pangkalan. Sehingga, sebagai pelaku pangkalan ketika di sejumlah media massa atau media sosial menyebutkan terjadi kelangkaan itu tidak benar," tandasnya.
BACA JUGA: Tanggul Sungai Plumbon Jebol, Menggenangi Lima Rumah di Mangunharjo Semarang
BACA JUGA: Kejuaraan Bola Voli Piala Gubernur Jateng Resmi Dibuka, Targetkan Cetak Atlet Nasional
Ia menerangkan, jika banyak warga Salatiga sulit mendapatkan gas Elpiji 3 Kg karena masyarakat dari daerah tetangga yang mendatangi Salatiga mengambil data kuota Salatiga berdalih sama-sama ber-KTP Indonesia.
"Sebenarnya tidak benar (kelangkaan Gas 3 Kg), karena kuota untuk Salatiga sudah sesuai dan itupun disalurkan di masing-masing pangkalan secara terjadwal. Sebenarnya kebutuhan Salatiga sudah terpenuhi namun mengingat Salatiga dikelilingi daerah tetangga sehingga, jatah Salatiga sering kali habis meskipun syaratnya KTP," imbuhnya.
bermodalkan KTP pedagang kecil mengaku sulit mendapatkan gas 3kg di sejumlah pangkalan
tidak semua pangkalan bersedia dibeli dengan alasan telah ada pelanggan tetap
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: