Mulai Februari, Warga Sragen Dapat Pelayanan Gratis di Hari Ulang Tahun

Mulai Februari, Warga Sragen Dapat Pelayanan Gratis di Hari Ulang Tahun

Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen dr Sri Subekti--Mukhtarul Hafidh / diswayjateng.id

SRAGEN, diswayjateng.id - Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen melalui 25 puskesmas di Sragen saat ini tengah bersiap melaksanakan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) bagi warga Sragen yang berulang tahun mulai 1 Februari 2025. 

Nantinya bagi warga yang mendapat layanan PKG akan mendapat notifikasi dari puskesmas terdekat. Hal itu disampaikan, Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen dr Sri Subekti, menjelaskan Pemkab Sragen sudah persiapan salah satu layanan kesehatan kepada masyarakat melalui program PKG.

Dijelaskan Subekti, untuk sasaran PKG sendiri meliputi bayi baru lahir sampai usia lanjut 60 tahun ke atas. Dia memetakan ada empat sasaran, yakni usia bayi baru lahir sampai usia dua hari; usia bawah lima tahun (balita) dan prasekolah (usia 1-6 tahun); usia dewasa 18-59 tahun dan usia lanjut 60 tahun ke atas.

“Ini baru tahap sosialisasi pada kelompok - kelompok. Pelaksanananya nanti Februari sudah bisa memeriksa saat ulang tahun sasaran. Setiap warga yang ikut PKG akan mendapat notifikasi dari petugas puskesmas terdekat. Nanti tinggal datang ke puskesmas dan menunjukkan bukti notifikasi atau datang dengan membawa identitas KTP,” kata Subekti.

Selain itu, dalam proses pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga Sragen yang berulang tahun akan disesuaikan sesuai kelompok umur. Untuk bayi baru lahir sampai usia dua hari diperiksa kekurangan hormone tiroid sejak lahir, kekurangan enzim pelindung sel darah merah, kekurangan ahomor adrenal sejak lahir, penyakit jantung bawaan kritis, kelainan saluran empedu, dan pertumbuhan.

Untuk sasaran kelompok umur balita dan anak prasekolah, jelas dia, diperiksa pertumbuhannya, perkembangannya, tuberculosis, pemeriksaan telinga, mata, giri, thalassemia.

“Untuk balita berumur dua tahun diperiksa gula darah. Sedangkan untuk kelompok umur 18-59 tahun meliputi pemeriksaan kardiovaskuler, merokok atau tidak, tingkat aktivitas fisiknya, status gizinya, pemeriksaan gigi, tekanan darah, dan gula darah. Mulai usia 40 tahun diperiksa risiko jantung, fungsi ginjal, dan stroke,” imbuhnya.

Dia melanjutkan pada usia 40 tahun juga diperiksa kondisi paru dengan pemeriksaan tuberculosis penyakit obstuksi kronik (PPOK). Khusus untuk perempuan, jelas dia, mulai usia 30 tahun diperiksa kanker payudara, kanker leher rahim.

Pada laki-laki mulai usia 45 tahun, kata dia, diperiksa kanker paru dan kanker usus. Pada kelompok dewasa itu, ungkap dia, juga diperiksa fungsi indera meliputi mata dan telinga serta kesehatan jiwa, fungsi hati (hepatitis B, hepatitis C, fibrosis atau srosis hati).

“Calon pengantin juga diperiksa potensi anemia, sifilis dan HIV. Kemudian untuk usia lanjut 60 tahun ke atas dilakukan pemeriksaan kardiovaskuler sama seperti pemeriksaan pada kelompok usia dewasa, seperti merokok, tingkat aktivitas fisik, status gizi, gigi, tekanan darah, gula, risiko stroke, jantung, fungsi ginjal, paru, PPOK, kanker hingga fungsi indera dan sirosis hati,” kata dia.

Subekti menerangkan dalam pemeriksaan kesehatan gratis warga Sragen yang berulang tahun itu ada kuesioner yang harus diisi sebagai bentuk skrining dan sekaligus penyiapan alat pemeriksaan kesehatan, misalnya tensi dalam diperiksa dengan tensimeter, risiko stroke diperiksa dengan kadar kolesterol, dan seterusnya.

Semua pemeriksaan itu, jelas dia, sudah ada sejak lama di puskesmas. Dalam pemeriksaan, kata dia, puskesmas juga bisa mendelegasikan ke puskesmas pembantu dan poliklinik kesehatan desa karena di dua fasilitas kesehatan itu sudah ada tenaga medisnya. “Persiapan pemeriksaan untuk yang risiko stroke pada usia 40 tahun bisa dengan puasa dulu sebelum pemeriksaan kolesterol karena diambil sampel darahnya,” ujar dia.

Subekti mengatakan pemeriksaan itu bisa dilakukan dalam rentang waktu sebulan setelah ulang tahun kalau terjadi antrean. Atau untuk antisipasi antrean, kata dia, ada petugas puskesmas yang mengelola pasien. 

"Sebagai contoh, pemeriksaan kelompok dewasa itu ada 22 item maka pada hari pertama bisa 10 item dulu dan dilanjutkan sepekan berikutnya."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: