Berlinang Air Mata, 8 Keluarga Ikuti Tradisi Basuh Kaki Jelang Imlek di Rasa Dharma

SEMARANG, diswayjateng.id - Suasana haru dengan berlinang air mata terlihat saat 8 keluarga melakukan tradisi basuh kaki orang tua dan pasangan untuk saling memaafkan jelang menyambut tahun baru Imlek di dalam gedung Rasa Dharma (Boen Hian Tong) jalan Gang Pinggir, Pecinan, Kota Semarang .

Dian Widhiasto (43) dan sejumlah anak lainnya berlutut di hadapan orang tua dan mulai melepaskan alas kaki untuk dibasuk dengan air yang ada di dalam baskom.

Secara bergantian, ia membasuh kedua kaki dan mencium kaki ibunya, Winarni (85) yang tengah duduk dikursi.

Tangis harupun tak terbendung disaat keduanya saling berpelukan untuk saling memaafkan di momen jelang pergantian tahun baru Imlek tersebut.

 BACA JUGA:  Pertunjukan Imlek, Atraksi Lion Dance San Guo Hibur Pengunjung The Park Mall Semarang

BACA JUGA:  Imlek, Pengurus Klenteng Tay Kak Sie Lakukan Bersih-bersih Altar dan Arca Dewa Dewi

Sejumlah peserta membasuh kaki orang tua pada acara basuh kaki yang diselenggarakan menyambut Imlek di Gedung Rasa Dharma (Boen Hian Tong), Senin, 27 Januari 2025.--Wahyu Sulistiyawan

Puisi tentang pengorbanan orang tua dibacakan yang menambah suasa menjadi lebih romantis antar keluarga tersebut.

Menggunakan acara basuh kaki, sejumlah anak memberikan secangkir teh untuk orang yang dikasihi sebagai bentuk kasih sayang.

Dian Widhiasto mengaku selalu hadir dalam tradisi basuk kaki yang diselenggarakan setiap tahun menjelang pergantian tahun baru Tiongkok ini.

Menurutnya acara seperti ini sebagai wujud bakti seorang anak kepada orang tua yang sudah berjasa selama dari kecil hingga dewasa.

“Ini sebagai wujud bakti kami, bahwa orang tua telah begitu berjasa kepada anak-anaknya terutama selama kecil hingga dewasa,” ungkapnya Senin, 27 Januari 2025.

Ia menambahkan, seorang anak tidak akan bisa membalas jasa orang tua, setidaknya dengan membasuh kaki ini merupakan wujud nyata untuk berbakti dan memohon maaf.

Sumber: