Lebih Rapi, Revitalisasi Kawasan Pecinan Tahap Pertama Rampung

Lebih Rapi, Revitalisasi Kawasan Pecinan Tahap Pertama Rampung

Pekerja melakukan perbaikan jalan di kawasan Pecinan, Kota Semarang, Jumat, 10 Januari 2025--istimewa-Wahyu Sulistiyawan

SEMARANG, diswayjateng.id - Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang berhasil merampungkan program revitalisasi kawasan Pecinan tahap pertama. Tahap pertama penataan ini meliputi perbaikan jalan, pejalan kaki, dan saluran air di sejumlah ruas jalan yang ada di kawasan Pecinan. 

“Tahap pertama revitalisasi kawasan Pecinan telah selesai. Disperkim sudah melakukan penataan fasilitas jalan, pejalan kaki termasuk lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di sepanjang Jalan Pekojan, Gang Mangkok, Gang Pasar baru, Gang Gambiran, Jalan Inspeksi, dan Gang Cilik,” terang wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa Mbak Ita, Jumat, 10 Januari 2025 di kantornya.

Dirinya juga menjelaskan mengenai anggaran yang digelontorkan Pemerintah Kota Semarang untuk mendukung program revitalisasi tersebut mencapai Rp10,5 miliar melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024. Lebih lanjut, mengungkapkan bahwa perjanjian ini diharapkan mampu menggeliatkan wisata Kota Semarang.

“Pecinan itu termasuk bagian kawasan Semarang Lama selain Kota Lama dan Kampung Melayu. Ke depan, kawasan Pecinan ini akan dibuat menjadi kawasan khusus perdagangan sehingga wisata Semarang Lama dapat terintegrasi satu dengan yang lainnya,” terangnya.

BACA JUGA:  Revitalisasi Kampung Sleko, Siap Jadi Destinasi Wisata di Kota Lama Semarang

BACA JUGA:  Ketua MPR : Revitalisasi Keraton Surakarta Perlu Penanganan Serius

Keberadaan Pecinan di Kota Semarang sendiri sudah ada sejak tahun 1679. Saat itu, imigran Cina datang dan hidup berdampingan dengan orang Jawa, Arab, dan Melayu. Komunitas Cina baik pedagang kelas atas maupun kelas bawah memainkan peran ekonomi di Semarang jauh sebelum hadirnya VOC. Sampai pada tahun 1742, VOC memindahkan orang-orang Cina yang kebanyakan tinggal di Gedong Batu ke daerah yang kini dikenal dengan Kawasan Pecinan di sepanjang Kali Semarang.

Di kawasan itu pula, konon, Laksamana Cheng Ho datang menggunakan kapal menelusuri Sungai Semarang hingga sekitar Kelenteng Tay Kak Sie, salah satu kelenteng terbesar yang sering digunakan umat Tionghoa di Kota Semarang sebagai tempat ibadah dan perayaan keagamaan.

“Kelenteng Tay Kak Sie sudah menjadi ikon Kota Semarang. Dengan berjalannya revitalisasi ini harapannya mampu mendongkrak aktivitas ekonomi kawasan sekitar. Terlebih lagi, sebentar lagi umat Tionghoa akan merayakan Imlek, ini bisa menjadi tempat yang tepat untuk sembahyang bagi wisatawan asal Tiongkok sekaligus bernostalgia,” papar Mbak Ita.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Semarang bermaksud melakukan revitalisasi kawasan Pecinan secara bertahap dengan alokasi anggaran sebesar Rp76 miliar. Untuk langkah awal, Pemkot Semarang telah menggelontorkan sekitar Rp10,5 miliar dan pengerjaannya selesai pada Desember 2024 lalu. Sedangkan tahap kedua sekitar Rp30 miliar dan sisanya pada tahap ketiga sekitar Rp36 miliar.

Sesuai rencana, Mbak Ita mengatakan jika pada tahun 2025 penataan tahap kedua ini akan segera dilaksanakan. Pihaknya kini tengah berkomunikasi dengan konsultan yang terlibat dalam revitalisasi kawasan Pecinan.

"Tahapan kedua masih dalam penggodokan DED-nya. Semoga tidak memerlukan waktu lama untuk pembahasan agar kawasan Pecinan tidak hanya lebih bagus bangunannya, melainkan ada marwahnya," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: