519 Warga Pati Meninggal Usai Sandang Status ODHA, Peringkat 4 Terbanyak di Jateng

519 Warga Pati Meninggal Usai Sandang Status ODHA, Peringkat 4 Terbanyak di Jateng

Pemkab Pati memberikan layanan kesehatan inklusif dan ramah bagi ODHA serta konseling dan tes HIV.-istimewa-

PATI, diswayjateng.id -  Sebanyak 519 warga Pati meninggal akibat AIDS, menduduki peringkat keempat dengan jumlah kasus HIV/AIDS tertinggi di Jawa Tengah.

Dengan kondisi itu, Pemkab Pati harus menghadapi tantangan besar dalam pengendalian dan pencegahan penularan HIV/AIDS di wilayahnya.

Berdasarkan data yang tercatat di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati, sejak tahun 1996 hingga November 2024, tercatat sebanyak 2.965 kasus HIV dengan 519 kematian.  Kondisi itu diungkapkan   dr. Aviani Tritanti Venusia, dalam agenda bertajuk Bergerak Bersama Cegah HIV/AIDS' di Ruang Penjawi Setda Kabupaten Pati, Jumat 20 Desember 2024.

“Data ini menempatkan Kabupaten Pati pada peringkat keempat di Jawa Tengah dengan jumlah kasus HIV/AIDS tertinggi. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penanganan perlu ditingkatkan secara signifikan,” ujar Aviani.

Merespon masih tingginya angka kasus HIV/Aids, Pejabat (Pj) Bupati Pati Sujarwanto Dwiatmoko menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi mengatasi permasalahan tersebut. Selain itu, upaya penanggulangan HIV/AIDS harus menjadi gerakan bersama yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat di Pati.

BACA JUGA: Regenerasi Kader Kesehatan Minim, Bikin PJ Bupati Pati Prihatin

BACA JUGA: Pj Bupati Pati Diganjar Penghargaan Bergensi, Tokoh Prestasi Jawa Tengah 2024

“Kita perlu menciptakan layanan kesehatan yang inklusif dan ramah bagi ODHA (Orang Dengan HIV/Aids), serta meningkatkan akses terhadap konseling dan tes HIV,” pinta Sujarwanto.

Sujarwanto berharap sinergi dan kerja sama yang telah terjalin dalam penanganan HIV/Aids, dapat terus diperkuat dalam menghadapi tantangan ke depan.

Kurangnya Kematian Akibat AIDS

Di sisi lain, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Pati, Munadi, menyampaikan bahwa peringatan ini bertujuan memperkuat kerja sama lintas sektor antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Yakni dalam upaya menanggulangi permasalahan HIV/AIDS di Kabupaten Pati.

“Kami berkomitmen mencapai target Indonesia Bebas AIDS pada tahun 2030. Caranya mencegah penularan baru, mengurangi angka kematian akibat AIDS, serta menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA),” terangnya.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah, Asisten Administrasi Umum, Pj Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua Dharma Wanita Persatuan, Organisasi Perangkat Daerah terkait, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), para perwakilan Ormas, serta para tamu undangan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: