Jambore Relawan Disabilitas, Ahmad Lutfi Jadi Bapak Asuh

Gubernur terpilih, Ahmad Luthfi saat membuka jambore relawan disabilitas--Mukhtarul Hafidh / diswayjateng.id
SRAGEN, diswayjateng.id – Apel Siaga Bencana dan Jambore Nasional Relawan Disabilitas Penanggulangan Bencana ini mendapat dukungan dari Gubernur terpilih Jawa Tengah Ahmad Luthfi. Ratusan Relawan bencana dari penyandang Disabilitas menggelar jambore di Kabupaten Sragen dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional dan Hari Relawan Nasional.
Pertemuan ini sekaligus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi. Jambore berlangsung pada Rabu dan Kamis, (4-5/12) di Lapangan Desa Patihan, Kecamatan Sidoharjo. Kegiatan mulai dari pawai motor relawan disabilitas, sarasehan pengurangan risiko bencana, hingga simulasi penanganan darurat bencana bagi disabilitas.
Selain itu, akan ada pula kegiatan bakti sosial seperti bersih-bersih sungai dan penanaman pohon, serta workshop tematik yang membahas mengenai manajemen dasar bencana inklusi, aksi tanggap darurat bencana, dan sekolah lapang ketahanan pangan untuk mitigasi dampak perubahan iklim.
Puncak acara akan dimeriahkan oleh penampilan para seniman disabilitas. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas para relawan disabilitas dalam penanggulangan bencana serta memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Dalam kesempatan tersebut Calon Gubernur terpilih Ahmad Luthfi menyampaikan Relawan disabilitas di Jawa Tengah terus menunjukkan semangat yang luar biasa dalam upaya penanggulangan bencana. Hal ini dibuktikan dengan adanya dukungan penuh dari Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah dan Forkopimda Kabupaten Sragen yang telah menyediakan fasilitas serta pelatihan khusus bagi mereka.
Keberadaan 34 kelompok disabilitas di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah menjadi bukti nyata bahwa mereka memiliki kemampuan untuk berperan aktif dalam pencegahan bencana. Keberhasilan ini sangat mengagumkan, mengingat keterbatasan fisik yang mereka hadapi.
Dia menegaskan Disabilitas tangguh 2030 menjadi moto yang terus digaungkan. Dengan dukungan penuh dari pemerintah provinsi, target ini semakin dekat untuk dicapai.
”Perda Nomor 2 Tahun 2003 tentang disabilitas menjadi payung hukum yang kuat dalam upaya mewujudkan inklusivitas bagi penyandang disabilitas,” ujarnya.
Bapak Asuh penyandang disabilitas ini menyampaikan Dalam menghadapi bencana alam, pemerintah daerah dan provinsi telah mengutamakan langkah-langkah preventif. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dengan dukungan penuh dari Pemprov Jateng telah melakukan berbagai upaya kesiapsiagaan, termasuk apel kesiapsiagaan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas. "Pencegahan lebih baik daripada penanganan," tegas Ahmad Luthfi.
Dia menegaskan Melalui pelatihan yang intensif, penyandang disabilitas tidak hanya menjadi objek dalam penanganan bencana, namun juga menjadi subjek yang aktif dalam upaya mitigasi.
Konsep inklusivitas menjadi kunci dalam penanganan bencana di Jawa Tengah. Semua lapisan masyarakat, tanpa terkecuali, dilibatkan dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana. Dengan melibatkan penyandang disabilitas, maka penanganan bencana menjadi lebih menyeluruh dan efektif.
Sementara, wakil Bupati Sragen Suroto menyampaikan apresiasi dan bangga Sragen menjadi tuan rumah yang baik. Lantas hal ini menularkan hal yang baik bagi masyarakat Sragen juga ikut tanggap bencana.
"Ini relawan disabilitas menginap di rumah warga dan diterima dengan baik. tidak ada yang menolak atau mengeluh di desa Patihan ini," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: