Petani Padi di Pagerbarang Kabupaten Tegal Menjerit, Harga Gabah Terjun Bebas
KUNJUNGAN - Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Tegal Samsuri BH saat melakukan kunjungan kerja.Foto:Yeri Noveli/jateng.disway.id--
SLAWI, jateng.disway.id - Petani padi di Desa Pagerbarang, Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal saat ini sedang panen raya. Mestinya, mereka bahagia karena padi yang ditanam sejak 3 bulan lalu menghasilkan gabah yang baik.
Namun sayangnya, harga jual gabah anjlok. Sehingga petani menjerit karena mengalami kerugian yang cukup besar.
Hal ini diakui Anggota DPRD Kabupaten Tegal Samsuri BH yang merupakan warga Desa Pagerbarang, Senin (4/11/2024).
Menurutnya, tidak sedikit petani yang curhat terhadap dirinya ihwal anjlognya harga gabah di desa tersebut.
BACA JUGA:Marak Sekolah Minta Iuran Berkedok Komite, Pimpinan DPRD Kabupaten Tegal Bilang Begini
BACA JUGA:Muara Sungai Cenang Suradadi Dangkal, DPRD Kabupaten Tegal Minta segera Dinormalisasi
"Panen raya kali ini petani mengalami kerugian karena harganya sangat murah. Sementara biaya garap sangat mahal," kata Samsuri yang juga Ketua Fraksi Gerindra ini.
Dia menuturkan, selama proses pengelolaan tanam padi, para petani selalu mengandalkan air sumur pantek atau bor. Sehingga biaya yang dikeluarkan membengkak.
Untuk biaya tanam padi seluas seperempat bau atau sekitar 1.750 meter persegi mencapai Rp3.500.000. Sedangkan harga jual gabah hanya Rp3.000.000 sampai Rp4000.000. Sehingga petani mengalami kerugian.
"Kalau tahun lalu harga gabah tinggi, tapi tahun ini sangat murah," ujarnya.
BACA JUGA:Orientasi di Solo Berakhir, 50 Anggota DPRD Kabupaten Tegal Siap Jalankan Tugas
BACA JUGA:Hari Santri, Anggota DPRD Kabupaten Tegal Pesan Begini
Samsuri berharap, pemerintah daerah segera mencarikan solusi agar harga gabah tidak anjlog di tingkat petani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: