Andika Perkasa Akan Beri Reward Kepada Pelayan Publik Yang Jujur

Calon Gubernur Jateng, Andika Perkasa menyampaikan visi dan misi pada debat terbuka pertama pemilihan gubernur jateng, di Marina Convention Center, Kota Semarang, Rabu, 30 Oktober 2024.--Wahyu sulistiyawan
SEMARANG, jateng.disway.id - Calon Gubernur Jawa Tengah Nomor urut 01, Andika Perkasa akan memberikan reward atau penghargaan kepada pelayan publik yang bekerja jujur, punya idealisme dan menginginkan kerja maksimal.
Hal tersebut disampaikan dalam menjawab pertanyaan tentang efisiensi pelayanan publik pada Debat Terbuka Pertama Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng di Marina Convention Center, Kota Semarang.
"Kita memberikan insentif dan disinsentif, berikan reward atau penghargaan kepada mereka-mereka yang bekerja jujur dan saya yakin masih begitu banyak pelayan publik yang bekerja jujur punya idealisme dan menginginkan kerja maksimal, tapi kita juga harus bisa menunjukkan bahwa mereka-mereka yang tidak ingin menjadi bagian dari pelayanan publik yang efisien ini tidak ada tempat lagi di Jawa Tengah." jelasnya, Rabu, 30 Oktober 2024.
Ia menyampaikan indeks pelayanan publik di Jawa Tengah secara umum memang bisa dikatakan tidak terlalu menggembirakan, karena salah satunya adalah penurunan penilaian integritas dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penurunan efisiensi perekonomian juga salah satunya adalah turunnya indeks Demokrasi di Jawa Tengah.
"Apabila saya terpilih sebagai Gubernur Jawa Tengah maka yang jelas kita harus meningkatkan tadi penilaian integritas oleh KPK, berarti kita harus pastikan para pelayan publik dalam hal ini birokrasi mulai dari tingkat provinsi sampai dengan kabupaten, kota dan desa ini benar-benar memahami apa sebetulnya yang diinginkan atau dinilai oleh KPK khususnya dalam penilaian integritas mereka," katanya.
BACA JUGA: Polri Terjunkan 573 Personil Satgas OMPC Amankan Debat Pertama Cagub dan Cawagub Jateng
BACA JUGA: Debat Publik Pertama Paslon Salatiga Diwarnai Yel-yel, Moderator Tegur Timses Berkali-kali
Andika menambahkan, saat ini terjadi inefisiensi sampai sampai dengan 10-12%, berarti harus banyak perbaikan yang mungkin dikarenakan pelayanan publik yang lambat atau bisa jadi cepat karena penambahan cost dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Kita juga bisa menilai dari apakah kemudian efisiensi perekonomian ini kemudian akan membaik. Saat ini terjadi inefisiensi sampai dengan 10-12% dan ini sesuatu yang cukup menonjol berarti harus banyak perbaikan. Karena terjadinya inefisiensi ini kan berarti, apakah kita sebagai pelayan publik ini lambat atau cepat, apakah kemudian kita harus menambah cost dalam memberikan pelayanan kepada mereka," katanya.
Andika menegaskan perekonomian ini bisa efisien dengan cara memberikan layanan secepat mungkin seminimal mungkin sehingga para pelaku-pelaku usaha atau pelaku perekonomian ini bisa bekerja lebih cepat dan efisien.
"Kita harus harus mendorong sedemikian rupa agar perekonomian ini bisa efisien dengan cara memberikan layanan secepat mungkin dan seminimal mungkin melibatkan kos tambahan sehingga para pelaku-pelaku usaha atau pelaku perekonomian ini bisa bekerja lebih efisien dan cepat," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: