Viral Anggur Shine Muscat Mengandung Zat Berbahaya, Thailand Ungkap 5 Temuan Ini
Viral Anggur Shine Muscat Mengandung Zat Berbahaya, Thailand Ungkap 5 Temuan Ini-Tangkapan layar diswayjateng.id-
JATENG.DISWAY.ID - Viral di media sosial, anggur Shine Muscat diimpor dan dianggap berbahaya karena mengandung residu pestisida yang melebihi batas aman. Anggur berwarna hijau ini sangat diminati, termasuk di Indonesia.
Thailand telah melarang peredaran anggur Shine Muscat yang diimpor dari Cina. Anggur ini diduga mengandung sejumlah bahan kimia berbahaya, termasuk klorpirifos. Penemuan ini diumumkan oleh Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-Pan) dan Yayasan Konsumen pada pekan lalu.
BACA JUGA:Kabar Terbaru Tiko, Dulu Viral Karena Rawat Ibu ODGJ di Rumah Mewah Tanpa Listrik
Menurut mereka, beberapa bahan kimia berbahaya yang terdeteksi tidak terdaftar dalam kategori bahan kimia berbahaya di Thailand, sehingga dampak terhadap keamanan belum dapat diukur. Mereka juga menambahkan bahwa banyak dari bahan kimia tersebut merupakan pestisida sistemik, yang dapat diserap oleh anggur, sehingga membuatnya terlihat segar dalam waktu yang lama.
Penemuan residu pestisida yang melebihi batas aman pada anggur Shine Muscat ini terungkap setelah dilakukan pengujian oleh laboratorium di Thailand.
Menurut laporan dari Nation Thailand, hasil pengujian menunjukkan bahwa 23 dari 24 sampel anggur Shine Muscat yang dijual di Bangkok dan sekitarnya melampaui batas aman untuk residu pestisida.
Thai-PAN (Pesticide Alert Network), bekerja sama dengan Majalah Chalard Sue (Smart Buy), Yayasan Konsumen, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA), mengumumkan hasil pengujian residu kimia pada hari Kamis.
BACA JUGA:Mengulik Coklat Dubai Viral, Sensasi Unik yang Bikin Penasaran
Dalam proses pengambilan sampel ini, seperti yang dilaporkan oleh Nation Thailand, 24 sampel anggur diambil dari 15 lokasi penjualan yang berbeda di Bangkok dan sekitarnya pada tanggal 2-3 Oktober, dengan harga berkisar antara 100 hingga 699 baht per kilogram.
Sampel-sampel tersebut kemudian dikirim ke Laboratorium BVAQ yang terakreditasi berdasarkan ISO 17025 untuk analisis residu pestisida. Berikut adalah hasil temuannya yang dilansir dari Jawa Pos:
1. Dari total 24 sampel, hanya 9 sampel yang dapat diidentifikasi asalnya, yaitu dari Tiongkok, sementara sisanya tidak memiliki informasi mengenai negara asal.
2. Terdapat satu sampel yang mengandung Klorpirifos, sebuah bahan kimia berbahaya (Tipe 4) yang dilarang. Selain itu, 22 sampel lainnya mengandung 14 jenis residu beracun yang melebihi batas yang ditetapkan, yaitu tidak lebih dari 0,01 mg/kg.
3. Dalam anggur Shine Muscat, ditemukan 50 jenis residu toksik. Dari jumlah tersebut, 26 merupakan bahan kimia berbahaya Tipe 3 dan 2 adalah bahan kimia Tipe 4 yang dilarang di Thailand, yaitu Klorpirifos dan Endrin aldehida. Selain itu, terdapat 22 bahan kimia yang tidak tercantum dalam peraturan zat berbahaya Thailand, seperti Triasulfuron, Cyflumetofen, Chlorantraniliprole, Flonicamid, Etoxazole, Spirotetramat, dan lainnya.
4. Dari 50 zat beracun yang terdeteksi, 37 di antaranya adalah pestisida sistemik, yang mencakup 74% dan berpotensi bertahan dalam jaringan anggur, sehingga sulit untuk dihilangkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: