Lokakarya VII Guru Penggerak Kabupaten Tegal dan Panen Hasil Belajar
BUKA - Plt kepala Dinas Dikbud membuka pameran panen karya Guru Penggerak.Foto: Hermas Purwadi/jateng.disway.id--
SLAWI, jateng.disway.id - Bertempat di Aula SMA Negeri 2 Slawi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal. Menggelar lokakarya VII program Guru Penggerak angkatan 10 dan Panen Hasil Belajar.
Pj Bupati Tegal Agustyarsyah melalui Asisten I merangkap Plt Kepala Dinas Dikbud Dra Suspriyanti MM membuka perhelatan yang sesuai rencana akan berlangsung selama dua hari. Dalam sambutannya, dia menegaskan bahwa pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk sumber daya manusia berkualitas.
Sehingga manusia Indonesia mampu mendorong inovasi, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan mewujudkan kesejahteraan bangsa. “Indonesia menghadapi tiga tantangan besar sekaligus peluang untuk mencapai Indonesia yang maju dan sejahtera," ujarnya.
Tiga tantangan besar yang dimaksud, yang pertama mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045. Kedua memastikan Indonesia memperoleh bonus demografi karena berlimpahnya angkatan kerja dibandingkan penduduk yang belum bekerja atau sudah selesai masa tugasnya. Ketiga terkait komitmen kita untuk mencapai 17 tujuan pembangunan berkelanjutan.
BACA JUGA:Dinas Dikbud Kabupaten Tegal Undang 140 Pengajar Seni Budaya
BACA JUGA:Dinas Dikbud Kabupaten Tegal Tingkatkan Peningkatan Kapasitas Kepala Sekolah
Guru Penggerak merupakan pionir perubahan yang akan mendongkrak kemajuan di bidang pendidikan. Pada hakikatnya, mereka adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik.
Aktif dan proaktif, juga ikut serta mendorong tenaga pendidik lainnya. Agar menerapkan pembelajaran yang berpusat kepada murid “Serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila," cetusnya.
Sementara itu, Kabid PPTK Dinas Dikbud Nur Khakim menyataan jumlah Guru Penggerak yang ada di Kabupaten Tegal saat ini mencapai 711 orang. Dari total 7.288 guru atau baru setara 9,75 persen dan masih jauh dari kebutuhan yang mencapai 100 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: