Dinas Dikbud Kabupaten Tegal Undang 140 Pengajar Seni Budaya
KONSEP - Kabid Kebudayaan Dinas Dikbud siapkan konsep pembinaan kesejarahan guru.Foto: Hermas Purwadi/jateng.disway.id--
SLAWI, jateng.disway.id - Dalam rangka pembinaan kesejarahan semua guru seni budaya tingkat SMP se-Kabupaten Tegal. Dinas Pendidikan dan Kebudayaam (Dikbud) bakal mengundang 140 guru seni budaya. Pembinaan kesejarahan bagi guru seni budaya SMP, baik negeri maupun swasta sesuai rencana akan dipusatkan di Pendapa Amangkurat pada akhir bulan Oktober 2024.
Hal ini diungkapkan Plt Kepala Dinas Dikbud Dra Suspriyanti MM melalui Kabid Kebudayaan Pembayun Setyorini SS. Menurutnya, dalam kegiatan ini, nantinya guru seni budaya akan dajari cara membuat film dokumenter.
Saat ini kita mempunyai Desa Sinema Kepunduhan Kramat. “Nantinya semua guru seni budaya akan diberi bekal dari praktisi Sinema Kepunduhan tentang bagaimana proses pembuatan film dokumenter," ujarnya.
Selama ini, Sinema Kepunduhan juga mempunyai program wisata edukasi. Dari sini nantinya pihak satuan pendidikan bisa melakukan kunjungan ke Sinema kepunduhan begitu pula sebaliknya. Dari wisata edukasi ini diharapkan dapat diperkenalkan ke semua satuan pendidikan yang ada di Kabupaten Tegal.
BACA JUGA:Dinas Dikbud Kabupaten Tegal Tingkatkan Peningkatan Kapasitas Kepala Sekolah
BACA JUGA:Dinas Dikbud Kabupaten Tegal Tingkatkan Kualitas Pembelajaran
Dari pengenalan pembuatan film dokumenter ini, ke depan satuan pendidikan bisa memproduksi film pendek untuk mengangkat potensi sekolah dan budaya lokal yang ada di sekitar sekolah. Desa Kepunduhan merupakan satu-satunya desa yang menyosialisasikan program pemerintah desanya dikemas dalam sebuah film.
Desa sinema berdiri sejak tahun 2018 dan sudah memproduksi beberapa film yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bangun Bersama.
Selain memproduksi karya-karya dengan nuansa lokalitas Tegal, kini Desa Sinema Kepunduhan memiliki program Wisata Sinema. Dari program edukasi perfilman yang secara proaktif masuk sekolah untuk mengenalkan segala macam perfilman.
Mulai dari pra produksi sampai bagaimana mengenalkan cara memproduksi yang baik dan berkualitas. “Ini diharapkan bisa memacu guru seni budaya untuk berkreasi," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: