Aksi Kamisan Semarang Kritik Kepemimpinan Awal Prabowo Subianto

Aksi Kamisan Semarang Kritik Kepemimpinan Awal Prabowo Subianto

Massa yang tergabung dalam Aksi kamisan unjuk rasa di halaman gedung DPRD Jateng kamis 24 Oktober 2024-Umar Dani -

SEMARANG, jateng.disway.id – Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Aksi Kamisan Semarang menggelar unjuk rasa di halaman Gedung DPRD Jateng, Komplek Kantor Gubernur Jateng, Kamis 24 Oktober 2024 sore.

Aksi Kamisan Semarang yang mengenakan pakaian serba hitam dan membawa payung hitam sebagai simbol "matinya demokrasi" di Indonesia, juga mengangkat poster-poster bertuliskan "How About 1998 Mr. President" dan "New Orba Jilid 2". Selain orasi, mereka menyampaikan puisi dan nyanyian.

Koordinator Aksi Kamisan Semarang, Fatchul Munif, menyatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk keprihatinan terhadap Presiden terpilih Prabowo Subianto, yang dianggap akan menunjukkan sifat kekerasan yang selama ini lekat padanya. 

Salah satu contohnya, menurut Munif, adalah pernyataan Prabowo yang mengancam akan memecat menteri yang tidak sejalan dengan programnya terkait makanan bergizi.

BACA JUGA:Dengan Modifikasi Adventure, Daihatsu Hadirkan Rocky Crossfield Di GIIAS Semarang 2024

BACA JUGA:Wuling Motors Munculkan Varian Terbaru Air EV Lite Long Range di GIIAS Semarang 2024

"Baru di awal pemerintahan, Prabowo sudah menunjukkan ancaman kepada pihak-pihak yang tidak mendukungnya. Ini mencerminkan karakter militeristiknya yang selama ini dikenal sebagai pelaku pelanggaran HAM berat," ujar Munif.

Ia juga mengkritisi citra Prabowo selama kampanye Pilpres, yang dianggap menipu masyarakat dengan tampil sebagai figur lembut dan bersahaja. "Hari ini kita melihat wajah asli Prabowo yang sebenarnya lebih dekat dengan alat kekerasan," imbuhnya.

Selain itu, Munif menyoroti pelatihan para menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil) Magelang.

Menurutnya, penggunaan simbol-simbol militeristik ini akan membangkitkan trauma masyarakat terkait kekerasan di masa lalu.

BACA JUGA:Jaga Netralitas Jelang Pilkada, Wali Kota Semarang Himbau ASN Libur Main Medsos

BACA JUGA:Sebanyak 1.297.910 Surat Suara Pilgub Jateng Tiba di Gudang Logistik KPU Kota Semarang

Aksi Kamisan Semarang ini juga merespon komentar Menteri Koordinator Bidang HAM, Yusril Ihza Mahendra, yang menyatakan bahwa tragedi Mei 1998 bukan pelanggaran HAM berat.

 Munif menilai, pernyataan tersebut hanya upaya memoles citra Prabowo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: