Pembangunan Pasar Pagi Pemalang Bureng

Pembangunan Pasar Pagi Pemalang Bureng

KUMUH - Kondisi Pasar Pagi Pemalang tampak kumuh, rencana dibangun ulang hingga kini belum ada kejelasan.Foto:M Ridwan/jateng.disway.id--

PEMALANG, jateng.disway.id - Menurut Dinas Koperasi, Perindustrian, UMKM dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Pemalang. Masa berlaku Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Amdal) untuk pembangunan Pasar Pagi Pemalang selesai pada November 2024. Bila tidak segera dibangun, maka hal tersebut akan membuang anggaran.

Salah satu pedagang Pasar Pagi Pemalang yang telah berjualan puluhan tahun, Turah, 57, mangatakan, dia merasa bahwa pasar ini harus dibangun ulang. Banyak kebocoran di atap pasar, lantai becek saat hujan. Ditambah genangan air yang ada, sudut-sudut kumuh hingga bau tidak sedap. Semuanya dikeluhkan oleh pembeli dan penjual di sana karena itu pasar ini jadi sepi pembeli.

“Ya, sekarang banyak pembeli yang enggan kesini. Lihat saja, kumuh sekali, siapa yang mau masuk,” gerutunya.

Sementara itu, Kepala Diskoperindag Kabupaten Pemalang Fera Djokosusanto mengatakan, pihaknya telah mencoba berkomunikasi dengan Kementerian PUPR tentang kepastian program prioritas pembangunan Pasar Pagi yang telah direncanakan oleh pemerintah pusat. Namun, jawaban yang diberikan belum ada kepastian.

BACA JUGA:Diskoperindag Kabupaten Pemalang Adakan FKP Standar Pelayanan

BACA JUGA:Kubis Tidak Termasuk Barang Kebutuhan Pokok yang Diawasi Diskoperindag Kabupaten Pemalang

“Ya, kami sudah mencoba semaksimal mungkin melakukan update untuk kepastian pembangunan Pasar Pagi yang telah masuk ke dalam Perpres, tapi sampai sekarang belum ada jawaban pasti. Dari kementerian sendiri belum memberikan kepastiannya,” jelasnya, kemarin.

Jika dihitung, total anggaran yang digadang-gadang untuk membangun Pasar Pagi ini berjumlah ratusan miliar, karena kondisi pasar yang memprihatinkan. Dalam rencana pembangunannya nanti, Pasar Pagi akan dipindahkan ke lokasi yang berbeda dari tempatnya saat ini. “Merujuk dari Amdal yang telah dibuat oleh tim lingkungan dari Diskoperindag dan DLH," terang Fera.

Namun, masa tenggang penyusunan Amdal ini hampir di ujung tanduk. Sesuai surat pendaftaran, masa berlaku Amdal Pasar Pagi Pemalang akan habis pada November mendatang. Bila tidak ada kepastian pembangunan, maka ditaksir pemerintah membuang-buang anggaran untuk pembuatan Amdal antara Rp300-400 juta.

“Pembuatan Amdal bukan hal yang murah. Pemerintah telah menghabiskan anggaran ratusan juta rupiah. Tetapi dari pemerintah pusat belum ada kabar baik, sedangkan jika menggunakan alokasi anggaran daerah, tidak akan bisa membangun pasar baru," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: