Cegah Stunting, Mahasiswa KKN Dorong Pemberian Protein Hewani

Cegah Stunting, Mahasiswa KKN Dorong Pemberian Protein Hewani

CEGAH STUNTING - Mahasiswa KKNT Kelompok 11 Universitas Alma Ata bersama kader memberikan penyuluhan dan makanan mengandung protein hewani.Foto:Meiwan Dani R/diswayjateng.disway.id--

DISWAYJATENG.ID, TEGAL- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Kelompok 11 Universitas Alma Ata mengadakan penyuluhan dengan tajuk ‘Protein Hewani Cegah Stunting untuk Generasi Gemilang’. Sebagai upaya pencegahan Stunting di RT 08 RW 01 Kelurahan Sumurpanggang, Kecamatan Margadana, Kota Tegal.

Kegiatan tersebut merupakan salah satu program kerja utama yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada ibu hamil dan balita terkait pentingnya protein hewani dalam pencegahan stunting. Sekaligus mengajak mereka untuk memanfaatkan bahan pangan lokal sebagai protein hewani yang mudah diakses dan terjangkau. 

BACA JUGA:Replika Tikus Berdasi Merah Diarak dalam Festival Bukit Jatiwayang Semarang

Kegiatan tersebut dihadiri Safira Arsy Sahara STrGz dan Azizah Nur Astiningrum AMd selaku ahli gizi Puskesmas Margadana, kader posyandu Kelurahan sumurpanggang RW 01 serta ibu hamil dan  balita setempat. 

 "Stunting masih menjadi salah satu permasalahan gizi di Indonesia. Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis terutama pada masa 1.000 hari pertama kehidupan  yang menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak," kata Ketua Kelompok KKNT Alma Ata Yogyakarta Dimas Ramadhan.

BACA JUGA:Kapolres Pekalongan Kota: Panitia Konser SID Tak Bisa Tenangkan Penonton

Dalam penyuluhan tersebut, Tsabita Azza Faiza yang merupakan salah satu Mahasiswa KKN-T dari Program Studi S1 Gizi Universitas Alma Ata memaparkan pentingnya asupan gizi terutama protein hewani yang berperan penting dalam pencegahan stunting. Masyarakat diajak untuk memahami bagaimana kekurangan asupan gizi dapat berdampak pada kesehatan jangka panjang anak. Selain itu juga tidak hanya menekankan pada asupan saja, juga menekankan bahwa stunting memiliki banyak faktor yang mendasari.

BACA JUGA:4 Partai Nonparlemen di Semarang Dukung Agustina-Iswar

Faktor langsung yang mempengaruhi kejadian stunting tidak hanya dari asupan saja, tetapi juga penyakit infeksi, kebersihan lingkungan juga sangat berkaitan dengan resiko paparan penyakit infeksi. Sehingga, selain kita mengoptimalkan asupan, juga harus menjaga kebersihan guna menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. ”Sehingga mengurangi resiko paparan penyakit infeksi yang juga menjadi faktor langsung kejadian stunting," ujarnya.

"Saya berharap melalui kegiatan penyuluhan tersebut masyarakat dapat lebih memahami akan pentingnya konsumsi asupan gizi yang seimbang. Terutama konsumsi protein hewani untuk mencegah stunting," tambah Lurah Sumurpanggang Ari Prasetya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: