Gas Melon di 2 Kecamatan Kabupaten Pemalang Kosong

Gas Melon di 2 Kecamatan Kabupaten Pemalang Kosong

LANGKA - Masyarakat mengeluhkan langkanya gas elpiji 3 kilogram atau gas melon sejak pertengahan Agustus.Foto:M Ridwan/diswayjateng.disway.id--

DISWAYJATENG.ID, PEMALANG - Gas melon atau elpiji 3 kilogram  dikeluhkan oleh masyarakat  sejak akhir pertengahan Agustus kemarin. Dinas Koperasi, Perindustrian, UMKM dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Pemalang mengonfirmasi kejadian kelangkaan tersebut terjadi karena banyaknya hajatan serta masa tanam padi.

Kepala Diskoperindag Kabupaten Pemalang Fera Djokosusanto melalui Fungsional Bidang Perdagangan Anita Novi mengatakan, pihaknya belum lama ini telah mengajukan tambahan pasokan gas melon ke Pertamina. Hal tersebut dilakukan atas dasar hasil monitoring dan evaluasi (monev) serta laporan masyarakat yang mengeluhkan masalah kelangkaan gas melon, terutama di Kecamatan Taman dan Pemalang.

BACA JUGA:Disporapar Kabupaten Tegal Gelar Slawi Creative Fun 2024

“Kemarin kita sendiri sudah monev, hasilnya di Mulyoharjo dan Kebondalem pasokan masih lancar. Tetapi tetap kami ajukan penambahan stok ke Pertamina,” ujarnya.

Anita menjelaskan, penyebab kelangkaan ini akibat mulai masuknya musim tanam padi. Para petani mengganti bahan bakar untuk mesin sedot air mereka dengan gas melon. Selain itu, mulai Agustus ini dirinya melihat banyak masyarakat melaksanakan pesta hajatan.

"Dua hal ini menurutnya menjadi faktor utama kelangkaan," bebernya.

BACA JUGA:Lakukan Pengujian Meter Arus BBM

Masyarakat diingatkan agar bijak membeli gas melon dengan tidak berlebihan, bahkan hingga menimbun untuk keperluan pribadi. Sehingga semua terbagi rata. Pihaknya juga meminta pedagang di jajaran pengecer serta pangkalan, untuk tidak menjual dengan harga yang tinggi dengan memanfaatkan momentum. Jika dinas mendapatkan laporan, mereka akan dikenai sanksi.

Seorang ibu rumah tangga, Fitri, 43,  di Kelurahan Kebondalem mengaku beberapa pekan ini sulit membeli gas melon. Menurutnya, pemerintah kurang peduli dengan masyarakatnya. Karena kelangkaan ini terjadi bukan pertama kali di 2024, tetapi tidak ada penanggulangan agar kelangkaan tidak berulang kali terjadi.

BACA JUGA:Konsultasi HAKI dan Desain Kemasan

“Aneh banget padahal kemarin hanya libur sehari waktu 17an, tapi kok malah sampai sekarang jadi sudah didapat,” keluhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: