Dinas Perintransnaker Kabupaten Tegal Adakan Pelatihan Quality Control

Dinas Perintransnaker Kabupaten Tegal Adakan Pelatihan Quality Control

BUKA - Kepala Dinas Perintransnaker membuka pelatihan quality control di LIK Takaru.Foto:Hermas Purwadi/diswayjateng.disway.id--

DISWAYJATENG.ID, SLAWI - Bertempat di UPTD LIK Takaru, Kabupaten Tegal. Dinas Perintransnaker mengadakan pelatihan quality control. Kepala Dinas Perintransnaker Kabupaten Tegal Riesky Trisbiyantoro membuka kegiatan tersebut.

Menurutnya, kegiatan ini merupakan bentuk komitmen dan kepedulian bersama dalam upaya meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga kerja di sektor industri logam. Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Kualitas menjadi kunci utama dalam segala aspek pekerjaan. 

"Tanpa adanya pengendalian mutu yang baik, segala upaya kita dalam memberikan layanan kepada customer bisa berakhir sia-sia,"ujarnya.

BACA JUGA:Koalisi KIM Plus Usung Bapaslon Bupati dan Wakil Bupati Tegal Ischak-Kholid

Riesky menegaskan, kualitas yang rendah akan membawa dampak buruk. Baik dalam hal efisiensi kerja, kepuasan pelanggan, maupun reputasi perusahaan kita secara keseluruhan. Kualitas tidak hanya menjadi tanggung jawab satu bagian atau satu individu, tetapi harus menjadi komitmen bersama seluruh elemen yang terlibat dalam pekerjaan. 

Setiap individu, dari pimpinan hingga pelaksana di lapangan, harus memiliki pemahaman dan kesadaran yang sama tentang pentingnya menjaga mutu dalam setiap langkah yang diambil.

BACA JUGA:BPIP Siapkan Paskibraka untuk Tampil Prima

Selebihnya, pelatihan quality control ini adalah salah satu upaya meningkatkan kinerja dan kualitas layanan di perusahaan. Seperti diketahui bersama, QC adalah proses yang sistematis untuk mengawasi dan mengevaluasi berbagai tahapan dalam suatu proses kerja. 

"Guna memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar yang telah ditetapkan," ungkapnya.

BACA JUGA:Dinilai Ombudsman, Disdikbud Kota Tegal Dapat Nilai Tertinggi

QC tidak hanya terbatas pada inspeksi atau pengawasan di akhir proses, tetapi harus dimulai sejak perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi akhir. Dengan demikian, setiap potensi masalah dapat diidentifikasi lebih awal dan ditangani sebelum berkembang menjadi masalah yang lebih besar. Pelatihan ini juga merupakan bagian dari upaya pengembangan kompetensi teman-teman sebagai pekerja yang profesional. 

"Kompetensi tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus dibangun melalui proses belajar yang berkelanjutan," tegasnya.

Pihaknya percaya bahwa dengan mengikuti pelatihan ini, para peserta akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep dan teknik-teknik QC. Serta bagaimana menerapkannya dalam lingkungan kerja kita sehari-hari. 

BACA JUGA:Siswa SMP Muhammadiyah 1 Kota Tegal Olah Sampah Plastik Jadi Ecobrick

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: