SMP Negeri 10 Kota Tegal Luncurkan Bank Sampah

SMP Negeri 10 Kota Tegal Luncurkan Bank Sampah

LUNCURKAN - Direktur Bank Sampah Dewi Shinta Rokhimatin, Guru dan siswa.Foto:Meiwan Dani R/diswayjateng.disway.id--

DISWAYJATENG.ID, TEGAL - SMP Negeri 10 Kota Tegal meluncurkan   bank sampah. Kegiatan itu merupakan peluncuran perdana dari program sekolah tentang Gerakan Menabung Melalui bank sampah (Gemas). Program tersebut terkait dengan tindak lanjut dari langkah terobosan menarik sekolah.

Kepala SMP Negeri 10 Kota Tegal Sukarmin mendukung sekolah dalam menyongsong persiapan menuju sekolah adiwiyata tingkat nasional, setelah meraih di tingkat provinsi di tahun 2022. Kegiatan menabung sampah Gemas tersebut  digagas oleh Moh Farkhan dan Arief Wiwoho sebagai tim Adiwiyata. Untuk kegiatan tersebut siswa sebagai nasabah dan memiliki buku tabungan serta dapat meminjam uang pada bank sampah yang nantinya pengembalian pinjaman dilakukan dengan sampah seharga uang yang dipinjam tersebut. 

BACA JUGA:Pemkab Pemalang segera Bentuk Satgas Tawuran

"Sampah yang dibawa siswa dan warga sekolah dilakukan penimbangan oleh petugas, yang dalam hal ini yaitu Dewi Shinta sebagai pengelola bank sampah," katanya.

Kegiatan disaksikan oleh DLH yang nantinya hasil penimbangannya di catat di buku rekening. Kemudian dihargai dengan sejumlah uang yang dimasukankan ke rekening siswa.  Bank sampah akan menjual sampah tersebut ke pabrik yang sudah melakukan kerja sama dengan bank sampah tersebut. Sedangkan plastik kemasan bisa dibeli oleh kader bank sampah atau komunitas pengolah sampah yang berasal dari ibu-ibu PKK setempat.

BACA JUGA:Satpol PP Kabupaten Tegal Bersama Tim Gabungan Jaga Ketat Demo Sengketa Pilkada

"Tujuan dibentuknya bank sampah merupakan bagian dari sebuah strategi untuk membangun kepedulian dan kesadaran masyarakat. Warga sekolah agar dapat memanfaatkan potensi sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah," ungkapnya. 

Bank sampah juga dapat menjadi solusi untuk mencapai lingkungan sekolah yang bersih dan nyaman bagi warga sekolah. Harapannya, dengan pola seperti ini mengajarkan semua siswa tidak hanya disiplin dalam mengelola sampah. Tetapi juga mendapatkan tambahan pemasukan dari sampah-sampah yang mereka kelola dan kumpulkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: