Bentuk Posko Darurat Bencana di Kabupaten Tegal
KOMITMEN BERSAMA - Sekda Kabupaten Tegal didampangi Kalak BPBD memimpin gelar rapat koordinasi persiapan pembentukan pos komando siaga darurat bencana kekeringan.Foto: Hermas Purwadi/diswayjateng.disway.id--
DISWAYJATENG.ID, SLAWI - Rapat koordinasi penetapan siaga darurat dan persiapan pembentukan pos komando siaga darurat bencana kekeringan, kebakaran hutan, dan lahan digelar sekretaris daerah bersama BPBD Kabupaten Tegal di ruang rapat bupati.
Dalam kesempatan ini, Sekda Kabupaten Tegal Amir Makhmud menyatakan bahwa Kabupaten Tegal memiliki kondisi geografis yang cukup bervariasi, mulai dari dataran rendah hingga pegunungan.
Kondisi ini memberikan tantangan tersendiri dalam upaya penanggulangan bencana. Berdasarkan data yang ada, Kabupaten Tegal memiliki potensi bencana yang cukup beragam.
"Diantaranya kekeringan, banjir, longsor, puting beliung dan kebakaran hutan serta lahan," ujarnya, Jumat (2/8/2024).
BACA JUGA:Resmikan Penggunaan Rumput dan Dibukanya Kembali Stadion Trisanja Slawi
Menurutnya, dalam dua tahun terakhir, Kabupaten Tegal telah menghadapi berbagai kejadian bencana yang memberikan pelajaran berharga. Pada tahun 2022, Kabupaten Tegal mengalami 97 kejadian bencana dan tahun 2023 188 kejadian bencana, termasuk banjir, longsor, puting beliung, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan.
Khusus kebakaran hutan dan lahan, sempat terjadi di Kecamatan Bojong dan Bumijawa pada Juli hingga Oktober 2022 dan kembali terjadi pada periode yang sama tahun 2023. Menghadapi bencana hidrometeorologi, khususnya selama kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan. Perlu melakukan langkah-langkah konkret, diantaranya pemetaan wilayah rawan bencana sebagai upaya mengidentifikasi dan memetakan wilayah-wilayah yang rawan terhadap kekeringan dan kebakaran.
BACA JUGA:Satlinmas Bojong Kabupaten Tegal Siap Amankan Pilkada 2024
Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya bencana dan langkah-langkah mtigasi yang dapat dilakukan. Memperkuat kapasitas dan sumber daya, termasuk peralatan pemadam kebakaran dan sumber daya manusia yang terlatih. Hingga berkolaborasi dan membangun kerja sama dengan berbagai pihak.
"Termasuk TNI, Polri dan masyarakat dalam penanganan bencana," bebernya.
Sementara itu, Kalak BPBD Kabupaten Tegal Elliya Hidayah menyatakan, upaya melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk memastikan kesiapan dan respons yang cepat terhadap bencana perlu terus ditingkatkan. Dalam rangka memaksimalkan pentahelix kebencanaan di Kabupaten Tegal, ada beberapa hal penting terkait kesiapan dan tanggung jawab bersama semua pihak.
BACA JUGA:Cegah Obesitas pada Anak, Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal adakan Refresher Training
Termasuk pemerintah daerah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan media harus bersinergi dan berkoordinasi dengan baik dalam penanganan bencana.
"Serta pengawasan dan penegakan hukum terhadap kegiatan yang dapat meningkatkan risiko bencana, seperti pembakaran lahan secara ilegal," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: