Ternyata, SPinjam Belum Punya DC Lapangan

DISWAY JATENG.ID - SPinjam Shopee merupakan layanan pinjaman tunai yang tengah populer di platform Shopee, kembali menjadi sorotan. Karena isu yang tengah hangat dibahas adalah ternyata SPinjam belum punya DC lapangan, tapi punya Riwayat galbay, apa yang terjadi?

Ternyata SPinjam belum punya DC lapangan, dan apa yang akan terjadi kalau gagal bayar SPinjam. Sama seperti pinjol kebanyakan, SPinjam menyediakan tenor pinjaman sampai 12 bulan

BACA JUGA:5 Pinjol Legal Tanpa BI Checking, Cair Meski Pernah Galbay

Syarat dan proses pencairannya juga sangat mudah dan cepat namun masih banyak debitur yang galbay SPinjam. Biasanya gegara kehilangan pekerjaan, bisnis macet, dan lain-lain. Melansir dari beberapa sumber, memang ternyata SPinjam belum punya DC lapangan.

Untuk mengetahui lebih lanjut, simak ulasan mengenai SPinjam belum punya DC lapangan, tapi punya riwayat galbay apa yang terjadi? Baca sampai selesai ya!

SPinjam Shopee adalah platform pinjaman tunai yang tersedia di Shopee, menawarkan tenor hingga 12 bulan dengan proses pengajuan yang cepat dan mudah. Dilansir dari video TikTok Hendra Yusuf dan beberapa sumber lain, terungkap bahwa SPinjam Shopee belum memiliki DC lapangan. Namun, bagaimana konsekuensi dari hal ini terhadap debitur punya riwayat galbay? 

1. Penagihan Intensif

Banyak debitur melaporkan bahwa tim penagih utang SPinjam Shopee sangat intensif dalam melakukan penagihan, bahkan hingga setiap jam dan ke kontak darurat di ponsel. 

BACA JUGA:Perbedaan Pinjol dan KTA, Apa Saja?

2. Dampak pada Reputasi Finansial

Aktivitas kredit di SPinjam Shopee dicatat dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ini berarti, walaupun belum didatangi oleh DC lapangan, debitur yang gagal membayar akan memiliki catatan buruk di SLIK OJK, berdampak pada kemampuan mereka untuk mendapatkan pinjaman di bank di masa depan.

Meskipun SPinjam Shopee belum memiliki DC lapangan, debitur Galbay Shopee tetap harus mempertimbangkan kewajiban pembayaran mereka dengan serius.

Penagihan yang intensif dan dampak pada reputasi finansial menjadi dua konsekuensi serius yang harus dipertimbangkan kedepannya.

Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk memahami dan mengelola tanggung jawab finansial dengan bijaksana. Dengan menyadari konsekuensi dari ketidakmampuan membayar pinjaman, debitur diharapkan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam mengelola keuangan mereka secara bijak.

Sumber: