Kesempurnaan Kurban,Doa dan Tata Caranya Menurut Sunnah

DISWAY JATENG - Dalam menjalankan ibadah kurban, umat Islam diajak untuk tidak hanya sekedar melaksanakan ritual penyembelihan, tetapi juga memahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Ibadah ini merupakan simbol dari kepatuhan dan pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang rela menyembelih putranya sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, yang kemudian digantikan dengan seekor domba.

Menyembelih hewan kurban sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW bukanlah sekadar prosesi, melainkan serangkaian tindakan yang penuh makna dan harus dilakukan dengan penuh kesadaran. Dari pemilihan hewan yang sehat dan memenuhi syarat, hingga proses penyembelihan yang harus memenuhi kaidah syar'i, semuanya harus diperhatikan dengan teliti.

BACA JUGA:5 Aplikasi yang Wajib Kamu Miliki di Bulan Ramadan untuk Membantu Ibadahmu

Doa sebelum menyembelih hewan kurban menjadi bagian penting yang tidak boleh terlewatkan. Doa ini bukan hanya sekedar bacaan, melainkan manifestasi dari niat yang lurus dan harapan agar ibadah yang dilakukan diterima di sisi Allah SWT. Doa ini juga menjadi sarana untuk mengingatkan diri akan esensi dari ibadah kurban itu sendiri, yaitu mendekatkan diri kepada Allah dengan cara berbagi kepada sesama.

Berikut adalah doa yang dibaca saat menyembelih hewan kurban sesuai dengan sunnah:

بِسْمِ اللهِ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللَّهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ، اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنِّي

"Bismillahi, wallahu akbar, Allahumma minka wa laka, Allahumma taqabbal minni."

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar, ya Allah, (sembelihan ini) darimu dan untuk-Mu, ya Allah, terimalah dari saya."

Doa ini diucapkan dengan penuh kekhusyukan dan kehadiran hati, mengingat bahwa setiap tetes darah yang mengalir dan setiap daging yang disedekahkan memiliki nilai di sisi Allah yang tidak terukur.

BACA JUGA:7 Cara Menggunakan Teknologi untuk Membantu Puasa Anda di Bulan Ramadan

Doa ini mengandung unsur-unsur penting yang mencakup:

1. Pengakuan akan keesaan Allah dan penolakan terhadap segala bentuk syirik.

2. Penegasan bahwa setiap amalan yang dilakukan adalah semata-mata untuk Allah, termasuk ibadah kurban.

3. Permohonan agar ibadah kurban diterima oleh Allah, sebagaimana diterimanya ibadah dari para nabi terdahulu.

Sumber: