Kopi Khas Penakir Kabupaten Pemalang Dikunjungi Warga untuk Belajar

Kopi Khas Penakir Kabupaten Pemalang Dikunjungi Warga untuk Belajar

DIKUNJUNGI - Lahan kopi Penakir dikunjungi penikmat kopi dari luar daerah.Foto:Siti Maftukhah/jateng.disway.id--

DISWAYJATENG, PEMALANG - Kopi lereng Gunung Slamet, tepatnya di Desa Penakir, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang. Yang terus berkembang dengan produk kopi bubuk dan sudah dikenal masyarakat luas. Menarik minat masyarakat dari luar daerah untuk belajar menanam kopi. 

Waris Suwandi, petani dan pengolah kopi Penakir mengatakan, lahan kopi di sini cukup banyak dan tersebar sehingga mudah ditemukan. Petani sudah mengembangkan kopi lokal ini menjadi kopi bubuk siap seduh yang praktis, walaupun pada awalnya hanya dijual biji kopi. 

BACA JUGA:Puluhan Mahasiswa Ikuti Pekan Penerimaan Anggota Baru GMNI Kota Tegal

"Produk kopi bubuk banyak dipesan ke berbagai daerah. Bahkan menarik untuk dikunjungi, dan mereka belajar tentang kopi khas Penakir," katanya.

Untuk saat ini harga kopi sedang naik hampir semua jenis kopi, seperti arabika yang mengalami kenaikan tinggi. Harga kopi Arabika saat ini sudah mencapai Rp80.000 per kilogram, sebelumnya hanya Rp50.000 per kilogram. 

"Kalau yang premium malah mencapai Rp110.000, yang grade satu Rp130.000, specialti Rp145.000 per kilogram," tambahnya. 

BACA JUGA:Warga Bantarbolang Kabupaten Pemalang Menolak Pembangunan TPA Purana

Putra, penikmat kopi yang datang berkunjung ke lahan kopi Penakir mengatakan, selain rasa kopi yang khas kopi diolah langsung oleh petani. Serta merupakan kopi murni tanpa tambahan apapun, sehingga rasanya khas dan kuat. Kopi juga aman dikonsumsi serta lebih baik jika dikonsumsi tanpa tambahan pemanis atau gula.

"Rasanya khas dan bikin ketagihan, sehingga tertarik untuk datang dan belajar cara menanam kopi sampai bisa  panen serta diolah," ungkapnya. 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: