Disebut Mirip Lawang Sewu Semarang, Begini Sejarah Gedung Birao atau SCS Tegal

Disebut Mirip Lawang Sewu Semarang, Begini Sejarah Gedung Birao atau SCS Tegal

sejarah gedung birao atau scs tegal --foto ayo tegal

Bangunan ini juga dibuat monoton tanpa fokus sentral, dengan wajah depan bangunan yang terdiri dari dua lantai dilengkapi pelengkung-pelengkung ala Greco-Romawi, diselingi empat menara dilengkapi tangga didalamnya. Pertimbangan ini dibuat agar pengunjung datang melewatinya melalui arah samping barat atau timur.

Kecerdasan arsitek Gedung Birao atau SCS terlihat pada bagaimana Maclaine Pont memilih peletakan gedung memanjang dari arah timur-barat. Hal ini berkenaan supaya jendela dan pintu terletak pada sisi utara-selatan. Dengan demikian cahaya matahari dapat terhindari dari arah barat dan timur. Peletakan jendela pada sisi utara-selatan ini juga berkenaan dengan pengaturan udara yang masuk sehingga mendapatkan udara sebanyak-banyaknya dari arah utara karena angin laut di siang hari dan dari arah selatan yang mendapat angin darat pada malam hari.

BACA JUGA:Jarang Ada yang Tau, Inilah 10 Tempat Bersejarah di Cirebon yang Menarik untuk Dikunjungi

Sejarah Gedung Birao atau SCS ini menjadi saksi bisu sejarah dari masa Hindia Belanda hingga masa kini masih berdiri kokoh. Pada masa setelah Proklamasi, 10 September 1945, bangunan ini digunakan sebagai tempat dikibarkannya bendera Merah Putih, bukti pergerakan warga lokal Tegal memerangi penjajah yang melarang pengibaran bendera pada waktu itu. 

Beberapa puluh tahun berlalu, Gedung Birao disewakan kepada Yayasan Pancasakti Tegal dan digunakan sebagai kampus 2 Universitas Pancasakti Tegal. Setelah masa sewanya habis, Gedung Birao dibiarkan begitu saja, hingga akhirnya kini didaftarkan menjadi cagar budaya.

Demikian beberapa informasi mengenai sejarah Gedung Birao atau SCS yang perlu kalian ketahui dengan sejarahya yang ada hingga saat ini. Semoga bermanfaat. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: