Bangun Kolaborasi Ciptakan Slawi Kota Teh Wangi Dunia

DISWAYJATENG, SLAWI - Di tengah pembukaan  SLAWI Ageng Mahakarya Nusantara yang menjadi bagian rangkaian HUT ke-423 Kabupaten Tegal. Pj Bupati Tegal Agustiyarsyah meluncurkan  Sound Of Moci SLAWI Kota Teh Wangi  Dunia.

Peluncuran ditandai dengan 4 perusahaan teh yang ada di Kabupaten Tegal. Secara simbolis menyerahkan kotak berisi beberapa bungkus teh kepada Agustyarsyah. 

Ditemui terpisah Kepala Dinas Porapar Kabupaten Tegal Ahmad Uwes Qoroni menyatakan bahwa selama ini Kabupaten Tegal dikenal memiliki 4 perusahaan teh besar. Yang berproduksi  dan berkontribusi hingga ke manca negara. Khas teh wangi melati yang menjadi cikal bakalnya  ada di Slawi dengan  adanya produksi melati di wilayah Pantura. 

BACA JUGA:Luncurkan 3 Area Zona KHAS di Semarak UMKM Pantura Kabupaten Tegal

"Dari sini muncul sebuah inovasi untuk kembali membudayakan  moci di kalangan masyarakat Kabupaten Tegal. Serta akan kita branding Slawi sebagai Kota tmTeh Wangi Dunia," ujarnya.

Ke depan, pihaknya akan menyediakan tempat khusus moci dan areal ngeteh di Waduk Cacaban. Saatnya Slawi harus mempunyai sajian khas yang dibranding menjadi semua outlate serta  membudayakan keberadaan teh wangi sebagai kearifan lokal yang harus dioptimalkan. 

"Kita akan brandng kekhasan teh ini lebih baik lagi," cetusnya.

BACA JUGA:Disperintransnaker Kabupaten Tegal Hadirkan Layanan Utama dalam Slawi Ageng Expo

Sedmentara itu, Pj Bupati Agustyarsyah mengungkapkan, butuh peran semuanya. Baik dinas maupun masyarakat untuk bisa mengangkat potensi ini ke permukaan dengan baik. Sehingga orang-orang bisa mengetahui jika setiap tahun memiliki acara seperti ini. 

Dia mengungkapkan, baru mengetahui fakta mengapa 4 pabrik besar teh ada di Kabupaten Tegal. Padahal kebun teh terbesar bisa di Jawa Barat atau tempat lainnya. 4 pabrik teh terbesar ada di Slawi Kabupaten Tegal karena bunga melati terbaik untuk campuran teh tumbuh. 

BACA JUGA:Pj Wali Kota Tegal Hadiri Konfercab ke-XIV PCNU Kota Tegal

"Ini sangat luar biasa dan merupakan potensi yang cukup menjanjikan. Ke depan bisa terus mempertahankan budaya moci dengan kreativitas anak-anak muda," ungkapnya. (adv)

Sumber: