Status Gizi dan Kesehatan, Indikator Sumber Daya Manusia yang Unggul

Status Gizi dan Kesehatan, Indikator Sumber Daya Manusia yang Unggul

DIUKUR - Balita sedang diukur tinggi badannya.Foto:Siti Maftukhah/Jateng.disway.id--

DISWAYJATENG, TEGAL - Puluhan warga di Dukuh Gudang, Desa Wanarata, Kecamatan Bantarbolang. Terdiri dari balita, ibu hamil dan lansia, aktif mengikuti kegiatan pelayanan kesehatan secara rutin. 

Penyuluh KB Kecamatan Bantarbolang Kukuh Raharso mengatakan, pembangunan kesehatan merupakan Investasi utama dan jangka panjang. Guna pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan bangsa yang unggul. Hal itu, tentunya tidak terlepas dari berkualitasnya SDM yang dimiliki. 

"Status gizi dan kesehatan, merupakan salah satu indikator SDM Unggul di suatu daerah," katanya.

BACA JUGA:Dampak Rob di Desa Blendung Kabupaten Pemalang Meluas

Oleh karena itu, pemenuhan gizi yang baik guna menciptakan generasi yang sehat. Untuk masa depan sangat diperlukan. Saat ini masalah kekurangan gizi masih cukup tinggi. Baik masalah gizi kurang (underweight), pendek (stunting) maupun kurus (wasting).

Kekurangan gizi kronis terjadi sejak bayi di dalam kandungan, hingga usia dua tahun atau pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Sehingga perlu dilakukan kegiatan pemantauan dan pertumbuhan pada balita.

BACA JUGA:SMK Muhammadiyah 1 Kota Tegal Juara II LKS Tingkat Jawa Tengah

Farikhin, penyuluh KB Kecamatan Bantarbolang dalam kegiatan tersebut menuturkan, kegiatan di posyandu Putri Sindu, dukuh gudang desa Wanarata. Yang memiliki kurang lebih 50 peserta posyandu, secara aktif melakukan kegiatan pelayanan kesehatan bagi Balita, ibu hamil dan lansia. 

Setelah di lakukan kegiatan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, lingkar lengan, dan lainnya mereka mendapatkan makanan tambahan. 

"Semangat dan keaktifan mereka sangat tinggi, demi menjaga kesehatan tubuh," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: