7 Penyebab Telat Haid yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Stres Emosional

7 Penyebab Telat Haid yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Stres Emosional

penyebab telat haid yang perlu Anda waspadai salah satunya stres emosional-Tangkapan layar viva-

Sindrom ovarium polikistik (PCOS) merupakan gangguan hormonal yang umum pada wanita usia subur.

PCOS ditandai oleh pertumbuhan folikel ovarium yang tidak normal, yang dapat mengganggu ovulasi dan menyebabkan ketidakseimbangan hormon, termasuk peningkatan kadar hormon androgen. Telat haid atau menstruasi tidak teratur adalah salah satu gejala PCOS yang sering terjadi.

4. Gangguan Makan

Gangguan makan seperti anoreksia nervosa atau bulimia bisa menyebabkan gangguan hormon yang signifikan dalam tubuh.

Kurangnya asupan nutrisi yang mencukupi dapat menghambat fungsi normal ovarium dan mengganggu siklus menstruasi, menyebabkan telat haid atau bahkan amenore.

5. Sindrom Pramenstruasi (PMS)

Sindrom pramenstruasi (PMS) bisa menyebabkan perubahan siklus menstruasi, termasuk telat haid. Gejala PMS meliputi perubahan mood, retensi cairan, nyeri payudara, dan kelelahan.

Beberapa wanita mungkin mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur atau telat haid sebagai bagian dari gejala PMS mereka.

BACA JUGA:Puasa Ternyata Juga Bermanfaat untuk Kesehatan Mental dan Jiwa, Bisa Ubah Suasana Hati

BACA JUGA:Manfaat Puasa untuk Kesehatan Wanita, Salah Satunya Bisa Menyehatkan Kulit

6. Kehamilan

Kehamilan merupakan penyebab paling umum dari telat haid. Jika seorang wanita secara seksual aktif dan mengalami keterlambatan menstruasi, tes kehamilan sebaiknya dilakukan untuk memastikan apakah telat haid disebabkan oleh kehamilan.

Telat haid dapat menjadi pertanda pertama kehamilan, namun ada juga kasus di mana wanita mengalami pendarahan ringan atau "spotting" yang salah dianggap sebagai menstruasi.

7. Gangguan Hormonal Lainnya

Ada beberapa gangguan hormonal lain yang bisa menyebabkan telat haid atau amenore. Misalnya, gangguan tiroid seperti hipotiroidisme atau hipertiroidisme dapat mengganggu fungsi normal ovarium dan menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang mempengaruhi siklus menstruasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: