5 Rekomendasi Obat mengatasi Perut Buncit ini Ampuh Hialngkan Perut Buncit. Tersedia di Apotek juga
Obat atasi perut buncit di apotek-Kumparan-
DISWAYJATENG - Banyak Obat Mengatasi Perut Buncit yang dijual di apotek, namun, ketahuilah bahwa menggunakan obat mengatasi perut buncit dapat memiliki efek samping.
Jika Kamu ingin menurunkan berat badan dan mencapai berat badan ideal atau mengecilkan perut buncit, ikuti cara-cara alami berikut ini
Obat Mengatasi Perut Buncit merupakan salah satu cara untuk mencapai berat badan ideal. Jika diimbangi dengan penerapan gaya hidup sehat dan pengawasan dokter spesialis, mungkin tidak ada salahnya menggunakan obat pelangsing perut.
BACA JUGA:5 Gejala Perut Buncit Akibat Kista Ovarium, Berikut Perbedaannya dengan Kehamilan
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Obat Mengatasi Perut Buncit dapat dikatakan aman jika berdasarkan saran medis/resep dokter disertai dengan pengawasan yang ketat oleh dokter dan ahli gizi yang berpengalaman.
BPOM menyatakan bahwa obat pelangsing perut biasanya diresepkan untuk mereka yang memiliki indeks massa tubuh 30 atau lebih, dan telah menyatakan bahwa obat pelangsing perut biasanya diresepkan untuk pasien obesitas dengan indeks massa tubuh 30 atau lebih.
Di sisi lain, Obat Mengatasi Perut Buncit memiliki beberapa efek samping yang harus Kamu ketahui dan tanyakan kepada dokter.
Pada artikel ini, kami akan mengulas secara singkat mengenai obat pelangsing perut dan efek sampingnya yang harus Kamu ketahui.
Berikut ini Obat Mengatasi perut buncit yang paling umum diresepkan oleh Dokter adalah
1. Liraglutide (Saxenda).
Liraglutide adalah Obat Mengatasi Perut Buncit yang sama dengan yang digunakan untuk mengobati diabetes tipe 2. Obat pelangsing perut ini meniru hormon usus yang memberi tahu otak bahwa perut sudah kenyang.
BACA JUGA:Tampak Sama Tapi Berbeda, Inilah Perbedaan Perut Buncit dan Hamil pada Wanita
Efek samping dari obat pelangsing perut liraglutide ini termasuk mual, muntah, diare, sembelit dan tekanan darah rendah.
Efek samping yang serius termasuk peningkatan denyut jantung, pankreatitis, penyakit kandung empedu, kerusakan ginjal, dan pikiran untuk bunuh diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: