Inilah Manfaat Hutang Jangka Panjang untuk Bisnis dan Kenali Risikonya yang Harus Kamu Tahu

DISWAY JATENG - Hutang jangka panjang adalah hutang yang proses pelunasannya membutuhkan waktu yang cukup lama, biasanya sampai 5 hingga 20 tahun, tergantung dari kesepakatan peminjam dan pemberi pinjaman.

Biasanya digunakan oleh perusahaan yang membutuhkan anggaran cukup besar untuk mengembangkan bisnis mereka. Tidak hanya untuk memperkuat modal perusahaan namun juga untuk meningkatkan jumlah aset perusahaan baik dalam bentuk properti, peralatan dan investasi.

Pemberi hutang ini sendiri antara lain Bank, Investor dan perusahaan-perusahan lain. Perbedaanya dengan hutang jangka pendek terletak pada jangka waktu pelunasannya. Hutang jangka pendek biasanya harus dibayarkan dalam kurun waktu singkat yaitu sekitar 12 bulan atau kurang.

Jenis Hutang Jangka Panjang

1. Hutang Hipotek

Hutang hipotek menggunakan jaminan harta tetap atau aset tak bergerak sebagai agunannya. Agunannya bisa berupa bangunan, sertifikat tanah, peralatan kantor, mesin, rumah, gedung dan sebagainya.

BACA JUGA:Ketahui Keuntungan dan Risiko Hutang Jangka Panjang, dan Kenali Jenis-jenisnya!

Agunan ini bisa disita oleh pemberi pinjaman jika sang peminjam tidak mampu melunasi hutangnya sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan. Hasil dari aset yang disita ini pada akhirnya akan digunakan untuk mengganti kekurangan utang.

2. Hutang Obligasi

Jenis hutang yang satu ini merupakan salah satu jenis hutang yang cukup popular. Hutang ini diperoleh dengan cara mengeluarkan surat berharga obligasi. Sehingga kesepakatan utang dilakukan berdasarkan perjanjian uang yang dikeluarkan dalam surat tersebut.

Hutang obligasi menggunakan akta notaris yang mencantumkan nominal pinjaman, tingkat suku bunga, jumlah angsuran, jangka waktu dan jaminan dengan rinci. Dengan kesepakatan tersebut, pemberi hutang berhak untuk menyita atau menjual aset yang menjadi jaminan apabila peminjam tidak mampu melunasi hutang sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati bersama.

Sebelum terjadi proses hutang piutang, peminjam akan me-review terlebih dahulu nominal dari surat obligasi. Jika sesuai maka pemberi pinjaman akan meminjamkan dana sesuai dengan yang tertera pada isi surat.

Risiko Hutang Jangka Panjang

Setiap jenis hutang tentu memiliki risikonya sendiri, apalagi semakin lama jangka waktu dan semakin besarnya jumlah pinjaman tentu akan semakin berisiko bagi perusahaan. Berikut ini beberapa risikonya:

1. Adanya hutang jangka panjang membuat biaya tahunan perusahaan meningkat.
2. Perusahaan dituntut untuk terus meningkatkan jumlah pendapatan dan laba dan selalu siap untuk melunasi hutang saat jatuh tempo. Hal ini juga menuntut perusahaan untuk pandai mengatur keuangan agar mampu melunasi semua hutang yang ada.
3. Perusahaan berisiko tidak dapat melunasi hutang sesuai dengan jatuh tempo.
4. Berisiko besar. Akan banyak faktor eksternal yang mempengaruhi keuangan perusahaan selama jangka waktu hutang seperti persaingan bisnis, pertumbuhan ekonomi, mekanisme pasar dan kondisi ekonomi global. Karena itu jika perusahaan tidak memiliki fondasi dan strategi keuangan yang kuat maka berisiko tidak dapat melunasi hutang.
5. Jumlah utang yang terlalu tinggi atau rendah bisa mempengaruhi nilai saham atau equitas perusahaan.

Sumber: