Wisata di Magelang: 6 Hal yang Bisa Kamu Lakukan Saat Berwisata ke Magelang Selain ke Candi Borobudur

Wisata di Magelang: 6 Hal yang Bisa Kamu Lakukan Saat Berwisata ke Magelang Selain ke Candi Borobudur

Pusat oleh-oleh khas Magelang-Bussines on Google-

Keindahan tanaman tidak hanya menjadi hiasan di Rumah Rudy Coffee & Flowers. Tanaman yang ditanam juga memberikan keuntungan ekonomi, karena banyak pembeli dari Magelang dan Yogyakarta yang datang langsung atau membeli secara daring.

Sambil menikmati keindahan tanaman, Kalian dapat menikmati secangkir kopi di warung Rudy dan Aprilia.

3. Cicipi kelezatan tahu dari Pabrik Tahu di Desa Majaksingi

Eksplorasi kuliner di Desa Majaksingi, tidak jauh dari Kebonsari, dengan mencoba tahu dari Pabrik Tahu Pak Wiyoto dan Pabrik Tahu Ibu Mulyana.

Ibu Mulyana, bersama dua anak laki-lakinya, memproduksi tahu secara sederhana namun dengan sepenuh hati.

Dalam sehari, mereka menghasilkan sekitar 75 kilogram tahu, baik tahu putih maupun kuning, dengan cara tradisional.

BACA JUGA:Nikmati Hidden Game di Pasar Beringharjo Yogyakarta, Ketahui Kenikmatannya Berikut Ini!

Aktivitas pembuatan tahu dimulai dari jam 2 pagi hingga 3 sore. Harga tahu terjangkau, membuatnya menjadi camilan yang cocok untuk perjalanan atau oleh-oleh. Jangan lupa singgah untuk melihat proses pembuatan tahu secara langsung dan mendukung produk lokal.

4. Pahami pelestarian Borobudur melalui Upanat, alas kaki khas Candi Borobudur

Sejak tahun 2020, para pengunjung Candi Borobudur diwajibkan mengenakan sandal khusus bernama Upanat.

Sandal ini, terbuat dari anyaman, bertujuan untuk mengurangi risiko kerusakan batu di situs bersejarah tersebut.

Program pelestarian melibatkan masyarakat setempat, terutama 14 perajin yang memproduksi Upanat. Salah satunya adalah Mizbah, pengrajin asal Desa Majaksingi. Setiap harinya, bersama istrinya, Indri, Mizbah membuat 50-80 pasang alas kaki dan tas Upanat.

Inisiatif ini tidak hanya mendukung pelestarian Borobudur tetapi juga memberdayakan masyarakat sekitar. Dengan membeli Upanat, Kalian turut berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan warisan budaya Indonesia.

5. Eksplorasi kreativitas perajin besek di Desa Majaksingi

Di Desa Majaksingi, bukan hanya Upanat yang menggunakan bahan bambu. Musarofah dan suaminya memanfaatkannya untuk membuat besek, wadah bambu yang unik dan ramah lingkungan. Pesanan besek mereka bahkan meningkat, terutama dari hotel berbintang seperti Amanjiwo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: